Ratusan turis terdampar di Bali bulan lalu ketika penerbangan Tigerair Australia untuk sementara dilarang terbang, setelah maskapai itu diduga melanggara aturan Indonesia.
“Kami diimbau otoritas Indonesia bahwa untuk melanjutkan penerbangan kami ke Bali, kami harus pindah k emodel operasi baru yang akan memakan waktu enam bulan untuk dijalankan,” kata CEO Tigerair Rob Sharp.
Itu “akan merusak kemampuan kami untuk menawarkan harga tiket pesawat murah kepada warga Australia,” kata pernyataan tersebut.
“Menyediakan layanan terpercaya dan bertarif murah sangat penting bagi Tigerair Australia dan pelanggan kami, dan oleh karena itu satu-satunya pilihan kami adalah membatalkan penerbangan ke Bali secara total.”
Sharp mengatakan mereka bekerja sama dengan Virgin Australia, perusahaan induk Tigerair, untuk membantu penumpang di Bali kembali ke Australia.
Pelanggan yang sudah memesan tiket ke Bali akan ditawarkan pengembalian dana.
(Baca juga: Tigerair Australia salahkan Indonesia atas kekacauan penerbangan di Bali)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017