New York (ANTARA News) - Suatu studi menunjukkan bahwa perempuan bertangan kidal memiliki resiko lebih besar untuk meninggal, terutama akibat penyakit kanker dan "cerebrovascular" --kerusakan pada pembuluh darah di otak dan pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Meskipun itu dapat menjadi temuan yang menyimpang peluang dan buktinya jauh dari kesimpulan, banyak laporan telah menghubungkan kondisi kidal dengan bermacam gangguan dan, pada umumnya, masa hidup yang lebih singkat, kata beberapa peneliti Belanda dalam laporan mereka di jurnal Epidemiology. "Orang bertangan kidal dilaporkan tak memiliki wakil di kalanan kelompok orang usia lanjut, kendati temuan semacam itu masih banyak diperdebatkan," tulis Dr. Made K. Ramadhani dan rekannya dari University Medical Center Utrecht. Sebanyak 1 dalam 10 orang diperkitakan bertangan kidal. Di antara 12.178 perempuan berusia menengah di Belanda yang diselidiki oleh para peneliti itu selama hampir 13 tahun, 252 orang meninggal. Ketika perempuan bertangan kidal dibandingkan dengan perempuan lain, dan datanya disesuaikan untuk mengetahui jumlah faktor yang berpotensi mengakibatkan kematian, perempuan bertangan kidal memiliki resiko 40 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat penyebab apa pun, 70 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker, dan 30 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit sistem peredarah darah. Perempuran bertangan kidal juga menghadapi resiko dua kali lebih besar untuk meninggal akibat kanker payudara, resiko hampir lima kali lipat untuk meninggal akibat kanker "colorectal", dan resiko lebih dari tiga kali lipat untuk meninggal akibat "cerebrovascular". Mekanisme yang mempertegas tersebut tetap sukar untuk dipahami, meskipun faktor genetika dan lingkungna hidup mungkin terlibat, kata Ramadhani dan rekannya. Kebanyakan penelitian mengenai orang bertangan kidal itu dan angka kematian telah dipicu oleh dugaan bahwa orang bertangan kidal disebabkan oleh penghinaan yang dialami sang ibu selama menjelang kelahiran, yang akhirnya mengarah kepada

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007