Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.350, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.351 per dolar AS.
"Pergerakan mata uang rupiah relatif masih stabil memanfaatkan momentum dari kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuannya," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa kebijakan The Fed itu mendorong laju dolar AS cenderung mengalami depresiasi terhadap sejumlah mata uang di pasar global. The Fed dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tidak banyak melakukan perubahan kebijakan moneternya.
"The Fed mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di kisaran 0,5-0,75 persen," katanya.
Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami apresiasi pada akhir pekan ini (3/2) juga turut membuat mata uang berbasis komoditas seperti rupiah mengalami apresiasi.
"Harga komoditas yang menguat akan berdampak positif pada kinerja ekspor Indonesia, dengan begitu kinerja fiskal Indonesia menjadi akan lebih baik," katanya.
Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (3/2) pagi ini naik 0,30 persen ke level 53,70 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude menguat 0,19 persen ke posisi 56,67 dolar AS per barel.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017