Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), menyusul pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah penutupan pasar pada Rabu (1/2).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Maret naik 11,1 dolar AS, atau 0,92 persen, menjadi menetap di 1.219,40 dolar AS per ounce.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga bank sentral AS berikutnya, telah berubah pada pertemuan FOMC Februari. Dalam pertemuan para anggota The Fed mengakui sentimen investor semakin positif tetapi masih mengatakan mereka mengamati pertumbuhan yang moderat.
Akibatnya, investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC paling cepat Mei. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 1,00 adalah 13 persen pada pertemuan Maret dan 36 persen untuk pertemuan Mei.
Emas mendapat dukungan tambahan ketika Dow Jones Industrial Average AS turun 0,1 persen menjadi 20.32 pada pukul 18.45 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.
Indeks dolar AS naik 0,05 persen menjadi 99,79 pada pukul 18.45 GMT, sisanya secara umum tidak berubah. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Keuntungan emas lebih lanjut dibatasi ketika laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal turun 14.000 ke level 246.000 pada minggu yang berakhir 28 Januari.
Para analis mencatat bahwa laporan tersebut jauh lebih kuat dari yang diperkirakan di bawah kisaran konsensus untuk ukuran ini.
Perak untuk pengiriman Maret turun 2,1 sen, atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 17,429 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 0,2 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 999,60 dolar AS per ounce.
(UU.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017