Dili (ANTARA News) - Presiden Timor Timur Xanana Gusmao dinyatakan menjadi ketua partai baru bermasalah dalam pemungutan suara, kata pejabat hari Senin. Gusmao adalah satu-satunya calon ketua lembaga baru, Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (CNRT), yang dikritik partai pesaingnya. Sidang tiga hari CNRT berahir dengan penunjukkan Gusmao sebagai ketua partai tersebut. Partai Gusmao itu memakai singkatan gerakan perlawanan terhadap Indonesia, Dewan Perlawanan Bangsa Timor dalam bahasa Portugal. "CNRT sudah membebaskan negara kita dan kehadiran CNRT sekarang adalah untuk memerdekakan rakyat kita dari kemiskinan dan ketidak-adilan," kata Gusmao dikutip media transnasional. Presiden itu tidak hadir dalam pemunguatan suara Senin, tapi akan menyambut anggota partai, kata pejabat penting CNRT Virgilio Smith. "Dia pasti hadir kemudian," katanya. Gusmao, mantan pemimpin gerilya berkarisma, tidak berusaha terpilih kembali dengan ikut pemilihan presiden di bekas jajahan Portugal itu, yang dijadwalkan diputuskan oleh putaran kedua pada 9 Mei. Tapi, ia menyatakan ingin menjadi perdana menteri, kekuasaan lebih kuat di Timor Timur daripada presiden, yang sangat seremonial, yang memungkinkan diberikan partai baru itu pada pemilihan anggota parlemen pada 30 Juni. Partai berkuasa Timor Timur Fretilin, kekuatan politik terbesar di negara penuh kesukaran dan miskin itu, sudah menyerang CNRT. Singkatan nama partai baru itu, yang berdasarkan atas bahasa Portugal, sama dengan gerakan pembela kemerdekaan giat selama Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia dan kini terlarang. Mari Alkatiri, Sekretaris Jenderal Fretilin, menyatakan penggunaan singkatan dari huruf awal itu "mengejek" dan "oportunistik" serta terancam tindakan hukum. Pemilihan presiden putaran kedua tanggal 9 Mei mengadu Perdana Menteri Jose Ramos-Horta dengan calon Fretilin, Francisco Guterres. Jika Ramos-Horta menang dan Gusmao mencapai tujuannya menjadi perdana menteri, mereka akan bertukar tugas saat ini. Pemilihan presiden itu merupakan yang pertama di Timor Timur sejak merdeka pada 2002, sesudah 24 tahun menjadi bagian dari Indonesia dan semasa "diasuh" Perserikatan Bangsa-Bangsa. Gusmao ikut sebagai calon mandiri dalam pemilihan presiden sebelum kemerdekaan negara baru tersebut. Timor Timur dalam penentuan pendapat rakyat tahun 1999 memutuskan melepaskan diri dari Indonesia sejak Portugal mengahiri penjajahannya tahun 1975. Negara itu merdeka penuh tahun 2002 sesudah beberapa waktu diperintah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negara miskin berpenduduk kurang dari satu juta jiwa itu kerap dihantam kekerasan sejak Mei tahun lalu sesudah pemecatan sekitar 600 tentara pembangkang asal bagian barat negara tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007