Yogyakarta (ANTARA News) - Isu gender dan inklusi sosial penting dalam proses pembangunan nasional, kata peneliti dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Alimatul Qibtiyah.
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia sering mengalami kegagalan karena masih awamnya pemahaman terhadap perubahan paradigma dan kepekaan terhadap keberadaan gender dan inklusi sosial," katanya di Yogyakarta, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, perlu dibangun paradigma yang utuh tentang isu gender dan inklusi sosial dalam menerapkan kebijakan pemerintah.
Selain itu, menurut dia, perhatian terhadap gender dan perspektif inklusi sosial dalam penelitian dan pendidikan di perguruan tinggi juga diperlukan.
"Bagaiamana hasil penelitian itu dapat digunakan sebagai acuan program kegiatan. Dengan demikian akan ada sinergi antara riset dan dunia kehidupan nyata," kata pengurus Kalijaga Institute for Justice (KIJ) itu.
Ia mengatakan penelitian itu bertujuan untuk visibilitas perempuan, anak, dan masyarakat marjinal lainnya. Oleh karena itu, penelitian harus dilakukan secara partisipatif dan tidak berjarak.
Dengan demikian, menurut dia, seluruh langkah penelitian tersebut didasari oleh pemahaman yang kuat tentang pengelolaan pengetahuan untuk perubahan yang inklusif.
Langkah penelitian itu mulai dari desain, pendekatan, metode pengumpulan data, cara membaca dan menganalisis data, membuat rekomendasi dan kesimpulan.
"Hal itu untuk mendukung keberadaan gender dan inklusi sosial sebagai salah satu komponen penting dalam proses pembangunan nasional," kata Alimatul.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017