Ngawi (ANTARA News) - Atap sebuah bangunan Taman Kanak-kanak (TK) PKK Kedungputri 3 di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, roboh hingga melukai belasan siswa dan tiga orang guru.
Salah seorang guru TK setempat yang menjadi korban, Sri Retnowati mengatakan, kejadiannya sangat cepat tadi. Saat kejadian atap roboh, ruang kelas sedang diisi oleh 16 siswa dan tiga orang guru.
"Robohnya saat jam mengajar berlangsung. Awalnya kami melihat plafon itu retak, tidak lama setelah itu atap langsung roboh. Kami tidak sempat keluar kelas hingga runtuhan material menimpa saya dan anak-anak," ujar Sri Retnowati kepada wartawan, Kamis.
Orang tua siswa yang mengantar anaknya sekolah langung meminta pertolongan warga untuk mengevakuasi para siswa dan guru yag terjebak reruntuhan atap.
Berdasarkan pendataan, jumlah siswa TK PKK Kedungputri 3 sebanyak 17 anak. Dari jumlah tersebut seorang tidak masuk. Sehingga saat kejadian ada sebanyak 16 anak yang sedang mengikuti proses belajar dan mengajar dengan tiga orang guru di dalamnya.
Akibat tertimpa runtuhan atap tersebut, sebanyak 13 anak dan tiga orang guru terluka. Dari 13 anak yang terluka, tujuh anak masih mendapat perawatan medis, sedangkan enam lainnya sudah diperbolehkan pulang.
"Tiga orang guru juga masih dirawat. Para siswa dan guru ada yang dirawat di Puskesmas Widodaren Ngawi maupun bidan desa. Diharapkan kami bisa segera pulang," kata dia.
Ia menjelaskan, TK PKK Kedungputri 3 memiliki siswa di tingkat Paud dan TK. Beruntung saat kejadian, anak Paud sudah pulang. Sehingga korban luka tidak bertambah.
Wakil Polsek Paron Iptu Supardi menyatakan masih menyelidiki penyebab robohnya bangunan sekolah tersebut.
"Lokasi untuk sementara kami pasang garis polisi guna proses penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, bangunan tersebut roboh akibat kualitasnya yang kurang bagus," kata Iptu Supardi.
Menurut dia, rata-rata korban yang tertimpa reruntuhan mengalami luka robek di kepala, memar, dan lecet. Polsek Paron masih menyelidik kasus robohnya atap sekolah itu lebih lanjut dengan memintai keterangan saksi dan korban.
Sementara, berdasarkan informasi, sekolah TKK PKK Kedungputri 3 tersebut merupakan sekolah milik desa. Bangunannya juga dibangun secara swadaya oleh warga desa setempat. Guru yang mengajar di TK tersebut juga berasal dari warga setempat. Kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Pewarta: Louis Rika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017