Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana membentuk anak usaha di Malaysia pada 2017 menyusul kesepakatan usaha perbankan berasas resiprokal yang diteken Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Negara Malaysia.
Direktur Treasuri dan Internasional BNI Panji Irawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, mengatakan pembentukan anak usaha tersebut masih menunggu prinsip kebijakan dari induk usaha (holding) BUMN Perbankan yang sedang dalam proses dibentuk.
Menurut Panji, BNI mempertimbangkan pembentukan anak usaha tersebut melibatkan perbankan Indonesia lainnya, seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia atau bank lainnya, sehingga kapasitas usaha akan lebih kuat dan lebih efisien.
"Jadi nanti siapa yang minat bisa sinergi bu, tidak usah sendiri-sendiri. Gerakannya lewat Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) atau holding," ujar dia.
Sesuai kapasitas BNI saat ini, kata Panji, perseroan memungkinkan untuk membuat anak usaha, ketimbang kantor cabang di Malaysia. Saat ini, BNI hanya mengoperasikan agen atau lembaga bisnis remitansi di Malaysia.
"Karena namanya subsidiari itu bukan cabang. Akan menjadi local incorporated, harus ada jajaran direksi, makanya kita akan lihat dulu," ujar dia.
Sesuai syarat otoritas di Malaysia, kata Panji, perseroan perlu menyiapkan modal disetor sebesar 66 juta dolar AS sampai 75juta dolar AS untuk pembentukan subsidiari tersebut.
Saat ini, sembari menunggu "holding" BUMN perbankan untuk melancarkan rencana tersebut, kata Panji, BNI akan mengoptimalkan bisnis remitansi.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni sebelumnya menargetkan pada semester I 2017, perseroan sudah dapat memperkuat jaringan di negeri Jiran tersebut.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017