Pandjaitan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, dalam pertemuan itu mereka sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Pak Kiai Ma'ruf dan saya sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian di Indonesia ini," kata dia.
"Saya datang bukan sebagai menteri tapi sebagai teman baik, teman yang sudah kenal lama. Hubungan saya dengan Nahdlatul Ulama kan sangat baik, beliau juga Rais Aam NU. Kebetulan pada saat itu hadir juga Kapolda dan Pangdam," katanya, di sela kunjungan kerja ke Pulau Nipa, Kepulauan Riau, Riau, Kamis.
Ketika ditanya apa saja yang dibicarakan pada pertemuan itu, Pandjaitan menjawab tidak ada yang istimewa, hanya seputar peristiwa sehari-hari.
"Kiai Ma'ruf, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kepada media, mengatakan ia memaafkan Ahok. Itu saja," ujar Pandjaitan.
Sebelumnya, Staf Khusus bidang Komunikasi Presiden, Johan Budi, mengungkapkan isi pembicaraan mereka.
"Tadi pagi saya dikasih tahu Pak Luhut kalau Pak Luhut itu kenal dengan Pak Kiai Haji (KH) Maruf Amin, jadi tidak perlu dipersepsikan terlalu lebar," kata Budi.
Selain Pandjaitan, dalam pertemuan pada Rabu (1/2) yang terjadi di rumah Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama, KH Ma'ruf Amin itu, hadir juga Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Tedy Lhaksamana, dan Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Wahid.
Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017