Pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengendalikan inflasi, terutama dari `administered price`,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengharapkan pemerintah bisa mengatasi faktor harga diatur pemerintah (administered price) untuk menekan tingkat inflasi nasional di 2017.
"Pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengendalikan inflasi, terutama dari administered price," kata Sasmito seusai jumpa pers pengumuman inflasi Januari 2017 di Jakarta, Rabu.
Sasmito mengatakan kenaikan harga BBM maupun tarif listrik untuk golongan tertentu bisa mendominasi penyebab inflasi pada 2017, sehingga harus ada upaya untuk mengendalikan harga tersebut, agar inflasi tidak melebihi angka proyeksi empat persen.
"Ini tergantung pemerintah, kalau inflasi sudah mendekati itu, mau diapakan. Apakah akan diambil kebijakan, misalnya tarif listrik tidak jadi dinaikkan. Tentu saya kira pemerintah akan evaluasi soal itu," ujarnya.
Selain mengelola faktor "administered price", Sasmito mengharapkan adanya kebijakan untuk mengendalikan harga pangan, yang meski telah relatif terjaga pada awal tahun 2017, ada beberapa yang masih menjadi penyumbang inflasi.
"Produksi naik perlu dijaga, bukan hanya beras, tapi komoditas pertanian kayak cabai, jagung dan daging sapi. Kalau itu bisa ditingkatkan tahun ini, maka bisa menjaga inflasi dari sisi bahan makanan maupun makanan jadi," katanya.
Sebelumnya, BPS mencatat laju inflasi pada Januari 2017 mencapai 0,97 persen, sehingga inflasi tahun kalender tercatat 0,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) 3,49 persen.
Inflasi Januari 2017 ini lebih tinggi dari Januari 2015 yang tercatat deflasi 0,24 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen. Namun, inflasi tahunan pada Januari 2017 lebih rendah dari inflasi Januari 2015 sebesar 6,96 persen dan inflasi Januari 2016 sebesar 4,14 persen.
Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi Januari 2017 antara lain biaya perpanjangan STNK, tarif listrik, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, bensin, ikan segar, daging ayam ras, tarif sewa rumah, rokok kretek filter dan beras.
Untuk keseluruhan tahun, BPS memproyeksikan laju inflasi pada 2017 akan menghadapi tantangan dari sisi eksternal, karena ada kenaikan harga minyak dunia, yang secara tidak langsung berdampak pada penyesuaian harga bensin maupun tarif listrik.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017