Bekasi (ANTARA News) - Tiga pengamen jalanan yang biasa beraktivitas di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas pada Selasa (31/1) setelah menenggak minuman keras oplosan.
"Satu korban perempuan atas nama Rina Astuti Sinaga (31), M Zaenudin (33), dan M Topan (20)," kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, di Bekasi, Rabu.
Menurut keterangan beberapa saksi, kata Kompol Erna, ketiga pengamen itu pada Senin (30/1) sekitar pukul 12.00 WIB berkumpul di pintu keluar Terminal Induk Kota Bekasi dan meminum miniman keras oplosan jenis ginseng dengan minuman lain berwarna coklat. Mereka berada di tempat itu hingga pukul 20.00 WIB.
"Jenis campurannya apa, kami masih menyelidiki. Yang jelas warnanya coklat," katanya.
Menurut saksi Yuli dan Alan yang merupakan rekan korban, minuman oplosan itu diracik oleh rekan korban yang dipanggil dengan sebutan Teteh.
Selanjutnya pada Selasa (31/1) sekitar jam 09.00 WIB, korban atas nama Rina Astuti Sinaga meninggal dunia di rumah kontrakannya di Karangkitri, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur.
Disusul kemudian Zaenudin, tewas di hari yang sama sekitar jam 19.30 WIB di rumah kontrakan di daerah yang sama.
"Korban Topan meninggal terakhir kali pada hari yang sama jam 21.00 WIB saat sedang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi," katanya.
Kejadian itu baru dilaporkan kepada aparat kepolisian setempat pada Rabu (1/2) jam 06.30 WIB.
"Saat ini jasad korban Rina sudah dibawa pulang ke kampungnya di Medan, sedangkan dua jenazah lainnya dimakamkan di Kota Bekasi," katanya.
Erna menambahkan, pihaknya saat ini sedang mencari peracik dari minuman keras oplosan itu berdasarkan kesaksian rekan korban serta hasil olah tempat kejadian perkara.
"Peracik yang dipanggil Teteh ini sedang kita cari keberadaannya karena diduga para korban tewas akibat minuman keras tersebut," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017