Bondowoso (ANTARA News) - Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur, mengemukakan banjir yang terjadi di beberapa desa menyebabkan salah satu atap SMP ambruk dan banjir juga merendam belasan rumah warga.
"Banjir terjadi pada Selasa (31/1) sore kemarin yaitu di Desa Pekalangan dan Desa Lojajar, Kecamatan Tenggarang setelah sebelumnya di wilayah Bondowoso dan sekitarnya diguyur hujan lebat sekitar lima jam," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso Kukuh Triatmoko di Bondowoso, Rabu.
Ia mengatakan banjir dari luapan saluran irigasi yang tidak mampu menampung debit air, selain menggenangi sekitar 15 rumah warga juga menggenangi dua sekolah di desa setempat yakni SMP NU 04 dan SMK Al Hikam.
Karena air luapan saluran irigasi itu terus mengalir, lanjut dia, sehingga mengakibatkan tiga ruang kelas rusak dan bahkan atap SMP tersebut juga ambruk dan ketinggian air di dua sekolah ini mencapai 60-70 cm.
"Namun banjir yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB kemarin mulai surut pada pukul 17.00 WIB seiring hujan juga mulai reda. Dan informasi yang kami terima ruangan yang rusak di SMP NU yakni kamar mandi, ruang kelas IX serta disusul ruang tempat penyimpanan peralatan musik (drum band)," katanya.
Menurut Kukuh, hujan lebat juga juga mengakibatkan beberapa ruas jalan di Desa Lojajar, Kecamatan Tenggarang tergenang banjir luapan saluran irigasi itu dan ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
"Untuk lahan pertanian di dua desa setempat juga tergenang banjir akan tetapi air tidak lama kemudian surut dan hanya sebagian saja tanaman padi yang rusak. Kami dari petugas BPBD sudah melakukan pendataan dan untuk sementara banjir kemarin terparah merusak gedung SMP NU 04," paparnya.
Ia menambahkan guna mengantisipasi supaya tidak terjadi banjir di daerah tersebut perlu ada perbaikan atau memperdalam saluran irigasi yang menjadi penyebab banjir.
Pewarta: Novi Husdinariyanto dan Zumrotun Solichah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017