Kota Gaza, (ANTARA News) - Korban keganasan Israel pada hari ke-6 serangan mereka telah mencapai 400 warga Palestina tewas di Gaza.

Di lain pihak, sebagaimana dilaporkan AFP,  Gerakan HAMAS pada hari pertama tahun 2009 menyatakan telah menembakkan 20 roket dari Gaza ke wilayah Israel.

Menurut PBB, 25 persen korban tewas akibat operasi bersandi "Cast Lead" yang dilakukan Israel itu adalah warga sipil Palestina.

Kepala Layanan Darurat Gaza, Moawiya Hassanein kepada AFP mengatakan korban tewas mencapai 400 orang sedangkan dua ribu lainnya luka-luka.

Israel memulai serangan udara pada Sabtu pekan lalu untuk membalas serangan roket dari Gaza.

Militer Israel menyatakan sejak Sabtu tersebut hingga kini telah 250 roket yang ditembakkan ke wilayah mereka dengan korban jiwa empat warga Israel.

HAMAS bernazar untuk berperang "hingga tarikan nafas terakhir" jika Israel melaksanakan ancaman mereka yaitu mengirim tentara ke Gaza.

"Kami di HAMAS sudah siap dengan semua skenario dan kami akan berjuang sampai nafas terakhir,' kata pejabat senior Hamas Mushir al-Masri mengatakan kepada AFP, Rabu malam.

Tentara dan tank Israel sudah berada di  perbatasan sedangkan Menteri Pertahanan Ehud Barak berulang kali memperingatkan bahwa serangan darat akan memperkuat serangan udara.

Dalam pidato pedas yang disiarkan televisi pada Rabu malam, Pemimpin pemerintahan HAMAS,  Ismail Haniya, bernazar Israel akan dikalahkan.

"Rakyat kami akan mengalahkan tank-tank itu," katanya.

Kabinet Israel menolak usul internasional untuk gencatan senjata.

"Kami tidak mungkin memulai operasi di Gaza lalu mengakhirinya tapi serangan roket masih ada seperti sebelumnya,"kata seorang pejabat senior mengutip Olmert.

Libya pada hari Rabu memaparkan konsep resolusi Liga Arab ke DK PBB untuk gencatan senjata segera namun AS dan Inggris mengatakan konsep tersebut bias karena tidak menyebut-nyebut  serangan roket HAMAS.

HAMAS menyatakan akan mempertimbangkan usulan gencatan senjata jika hal itu juga mencakup pengakhiran blokade Israel.

"Jika agresi itu dihentikan tanpa syarat dan blokade dihentikan serta tempat-tempat penyeberangan kembali di buka, kami dapat membicarakan semua masalah dalam cara yang positif," kata Haniya dalam pidato di televisi.

Sejak serangan dimulai, Israel telah menghantam lebih dari 450 lokasi di Gaza, wilayah yang terlalu penuh untuk diisi  1,5 juta orang Palestina dan terjepit antara Israel dan Mesir.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009