Gunung Kidul, DIY (ANTARA News) - Upaya menekan angka bunuh diri dilakukan pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya meningkatkan peran serta Satuan Tugas Berani Hidup yang sudah dibentuk beberapa waktu lalu.


Bukan apa-apa, pada Januari 2017 saja sudah ada enam orang warga Gunung Kidul bunuh diri.

"Satgas Berani Hidup sudah ada dan akan kami tingkatkan komitmennya. Masyarakatnya juga harus ditingkatkan peran sertanya dalam mencegah bunuh diri," kata Bupati Gunung Kidul, Badingah, di Gunung Kidul, Rabu.


Badingah juga mengaku jumlah dokter kesehatan jiwa di sana masih kurang. Saat ini, baru ada satu orang di RSUD Wonosari. Tetapi untuk dokter yang ada di puskesmas sudah dilatih mengenai penanganan kesehatan jiwa.


Enam kasus bunuh diri terbaru itu semuanya dengan cara gantung diri. Kasus terakhir bunuh diri di Dusun Bejono RT04/RW04, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, dengan korban bernama Suwandi (49), pada Selasa 31/1 dini hari.

Pada 2016 tercatat 28 orang tewas, dan tiga orang melakukan percobaan bunuh diri. Angka kasus bunuh diri di Gunung Kidul rata-rata 25 orang pertahun. Untuk data tertinggi kasus bunuh diri ada di 2012, yakni mencapai angka 39 orang.

Kemudian jumlah itu turun pada 2013 menjadi 29 kasus. Tahun berikutnya, yaitu 2014 kembali turun menjadi 19 kasus dan 2015 naik lagi menjdi 31 kasus bunuh diri.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017