Jakarta (ANTARA News) - Pengamat tata kota Stevanus J. Manahampi menilai program calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono untuk menggeser sedikit perumahan warga bantaran kali, bisa diterapkan.
"Soal ide menggeser dan bukan menggusur, strategi ini sudah sering digunakan oleh Perumnas dalam peremajaan hunian-hunian lama yang sudah kumuh, dan bisa diterapkan," ucap Stevanus kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Stevanus mengatakan konsep menggeser tersebut, juga dilakukan Perumnas terhadap rumah susun Sukaramai di Medan. Di sana rusun usang berlantai empat dikembangkan menjadi 19 lantai.
Selama proses pembangunan, warga diberikan uang guna mengontrak rumah.
Menurut dia, dengan konsep tersebut, warga akhirnya mendapatkan hunian yang layak dan kualitas hidupnya meningkat.
"Metode pengembangan ini, tidak saja berhasil meningkatkan kualitas hunian bagi warga asli yang sudah tinggal lama di sana, tapi juga menyediakan kurang lebih 1.700 unit hunian baru," kata Stevanus.
Menurut dia, ide Agus menggeser perumahan warga mirip dengan apa yang dilakukan Perumnas terhadap rumah susun Sukaramai Medan.
Sebelumnya dalam debat cagub putaran kedua, Agus Yudhoyono menekankan dirinya tidak akan melakukan penggusuran terhadap permukiman penduduk di bantaran kali.
Agus menyatakan hanya akan menggeser sedikit perumahan warga, dengan kata lain membangun hunian layak bagi warga bantaran kali namun tetap berada di sekitar lokasi sebelumnya.
Pilkada DKI 2017 diikuti tiga pasangan cagub, yaitu nomor urut 1. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut 2. Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, pasangan nomor urut 3. Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017