Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan yang berpusat di Pulau Jawa atau Jawasentris dinilai menjadi salah satu faktor yang mengancam ekologi pulau dengan penduduk terbesar di Indonesia tersebut, kata peneliti dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Soeryo Adiwibowo.
Soeryo di Jakarta, Selasa mengatakan pembangunan infrastruktur di Jawa seperti jalan tol, dan konversi lahan dari pertanian menjadi kawasan industri menyebabkan Pulau Jawa krisis ekologi.
Menurut dia pembangunan infrastruktur transportasi di Jawa lebih baik mengembangkan jalur rel kereta, baik kereta cepat ataupun antar kota.
Pembangunan yang berpusat di Pulau Jawa menyebabkan meningkatnya pusat ekonomi yang juga berakibat pada tingginya populasi penduduk.
Soeryo menyebutkan faktor pertama yang berpengaruh pada ekologi Jawa ialah peningkatan jumlah penduduk.
Peneliti dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Wahyu Prasetyawan menambahkan peningkatan populasi penduduk di Pulau Jawa menjadi masalah serius.
"Paling berpengaruh ya tekanan penduduk. Orang semakin bertambah banyak, tapi tempatnya segitu-segitu aja. Maka yang terjadi adalah lahannya dikonversi, dan bahkan orang-orangnya (di pedesaan) sudah meninggalkan pertanian," kata Wahyu.
Peneliti Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr Henny Warsilah menambahkan faktor lain yang membuat krisis ekologi Pulau Jawa ialah masalah kemiskinan dan berkurangnya lahan hutan.
Dia menyebut masalah kemiskinan berkaitan dengan kegiatan ekonomi ilegal seperti pembalakan dan penambangan liar yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017