Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan tunjangan laga ("match fee") pada Piala Presiden 2017 adalah sebesar Rp200 juta, dibagi dua klub yang bertanding.
"Jika menang mendapatkan Rp125 juta, kalah Rp75 juta. Sementara kalau seri masing-masing Rp100 juta," kata Ketua Panita Pelaksana Piala Presiden Iwan Budianto di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta, Selasa.
Iwan melanjutkan, kebijakan tersebut berlaku sampai babak delapan besar atau perempat final.
Tahapan semifinal dan final tidak menyertakan tunjangan laga karena semua tim yang masuk ke babak empat besar sudah mengantongi hadiah uang tunai.
Sebagai informasi, juara Piala Presiden 2017 nantinya menerima hadiah sebesar Rp3 miliar, peringkat kedua mendapat Rp2 miliar, peringkat ketiga Rp1 miliar, dan peringkat keempat Rp500 juta.
Sementara itu, terkait trofi, Iwan mengatakan PSSI akan segera meminjam trofi kayu yang diperoleh Persib Bandung setelah menjuarai Piala Presiden 2015.
"Nanti kami buatkan replikanya. Sementara piala kayu bergilir itu akan dibersihkan dan diperbaiki agar terlihat lebih modern," tutur dia.
Piala Presiden akan diikuti oleh 20 klub, di mana 18 klub merupakan klub Indonesia Super League (ISL) dan sisanya adalah juara serta "runner up" Divisi Utama.
Turnamen pra-musim ini dimulai pada Sabtu (4/2) ditandai dengan sepak mula di Stadion Maguwoharjo, Sleman dan berakhir pada 12 Maret 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Tim-tim yang berpartisipasi bergabung dalam lima grup, yang akan bermain di lima stadion berbeda yang ditunjuk sebagai tuan rumah yaitu Stadion Maguwaharjo, Sleman; Stadion Kanjuruhan, Malang; Stadion Jalak Harupat, Bandung; Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali; dan Stadion Gelora Bangkalan, Madura.
Babak delapan besar dan final akan digelar dalam pertandingan tunggal ("single match") dengan tempat penyelenggaraan perempat final ditentukan kemudian, sementara babak semifinal ditandingkan dalam format kandang-tandang.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017