Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 666 rumah warga di tiga desa Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, terendam banjir pada Selasa, sekitar pukul 06.00 WITA.
"Data tersebut baru sementara, hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Bambang Hermawan, ketika dihubungi dari Mataram, Selasa.
Banjir yang melanda Desa Nisa, Naru dan Tente, Kecamatan Woha, terjadi akibat hujan deras dan meluapnya air Dam Pelaparado, di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima.
Banjir tidak hanya menggenangi ratusan rumah warga, tapi juga menggenangi jalan raya dan sawah yang sudah ditanami.
Bambang menyebutkan, sebanyak 666 rumah warga yang terendam tersebar di Desa Naru sebanyak 283 rumah, Desa Nisa 303 rumah, dan Desa Tente sebanyak 80 rumah.
"Di Desa Naru ketinggian air mencapai setengah meter, Desa Nisa baru pemukiman warga pinggir sungai terkena banjir," ujarnya.
Tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
BPBD Kabupaten Bima beserta aparat TNI dan Polri sudah melakukan evakuasi terhadap warga lanjut usia dan yang berisiko terdampak banjir.
Selain itu, mengevakuasi harta benda milik warga ke tempat lebih aman karena dikhawatirkan rusak tergenang air.
Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri, bersama jajarannya juga sudah turun meninjau warga yang terdampak banjir.
"Kami juga sudah melaporkan kondisi banjir di Kecamatan Woha, ke BPBD Provinsi NTB, agar segera mengirim bantuan logistik," kata Bambang.
Pewarta: Awaludin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017