Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi meminta seluruh dinas sosial meningkatkan pengawasan terhadap panti guna menekan tindak kekerasan, kesewenangan dan penelantaran pada anak seperti yang terjadi di Pekanbaru dan berujung kematian bayi 18 bulan.
"Ini jadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan semua pihak. Dinsos perlu melalukan pengawasan yang dengan intensif lagi sehingga kasus di Pekanbaru tidak akan terulang," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi (Kak Seto) saat berkunjung ke Dinsos Riau, Selasa.
Kejadian di Panti Tunas Bangsa Pekanbaru harus menjadi pembelajaran bagi seluruh Indonesia, yaitu kewaspadaan dini perlu dilakukan oleh Dinsos. "Karena ini sudah menjadi komitmen Presiden Jokowi, stop kekerasan terhadap anak," ucap Kak Seto,
Seto mengakui masih banyak panti yang baik dan sangat peduli hingga bisa membantu memenuhi hak-hak kehidupan anak-anak di Indonesia.
"Tetapi mungkin juga ada beberapa yang kurang atau justru ada penelantaran atau penganiayaan," katanya.
Komnas Perlindungan Anak, kata Seto, sudah memohon kepada Menteri Sosial agar mengingatkan seluruh kepala dinas sosial kabupaten/kota di Indonesia untuk peduli dan mengawasi lebih intensif lagi terhadap panti-panti yang sudah diberi kepercayaan oleh masyarakat.
Sementara menurut psikolog ini, anak-anak adalah cermin dan pembelajar yang baik, kalau yang diberikan penuh cinta maka akan tercermin menjadi manusia yang baik saat dewasa dan akan terjadi sebaliknya jika mereka dipenuhi kekerasan.
Karena itu, ia juga berharap ada peran serta masyarakat agar peduli lewat satgas dan pemberdayaan RT/RW untuk mengawasi anak-anak di sekitarnya.
"Mohon ini (Kasus Tunas Bangsa) jadi pembelajaran di mana ada tempat penitipan anak, masyarakat ikut mengawasi kalau melihat yang kurang wajar mohon melapor ke LPA atau langsung ke polisi terdekat
Karena siapapun yg tahu ada tidak berupaya melapor bisa terkena sanksi.
Pihaknya tetap mengepresiasi Dinsos Pekanbaru yang cepat tanggap dan langsung mengamankan anak-anak demikian juga terima kasih buat media telah mengangkat ini karena media mitra yang akrab.
"Kami apresiasi Dinsos segera cepat bertindak, anak-anak ditangani dengan baik," katanya mengakhiri.
Sekedar informasi kedatangan Kak Seto ke Riau ini bermula dari mencuatnya kasus kematian salah satu balita 18 bulan penghuni Panti Anak Tunas Bangsa Tenayan Raya yang diduga karena perlakuan tidak layak dan teraniaya oleh pengelola.
Selain itu ternyata panti tersebut juga ilegal, tanpa izin operasional sejak 2011.
(Baca juga: Kak Seto sambangi anak-anak korban panti ilegal Pekanbaru)
Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017