Washington (ANTARA News) - Komite Olimpiade Amerika Serikat (USOC) mengatakan, Senin (Selasa WIB), mereka telah mendapat informasi dari pemerintah AS bahwa larangan Presiden Donald Trump atas pendatang dari sejumlah negara mayoritas Muslim tidak akan berdampak pada atlet-atlet yang datang untuk mengikuti turnamen internasional.
Para pejabat USOC telah menerima sejumlah pertanyaan mengenai akibat dari larangan bepergian Trump dan mengatakan bahwa pemerintah AS akan menjamin atlet-atlet asing mendapat akses ke AS untuk kejuaraan internasional.
"Kami secara khusus ditanya mengenai dampak kebijakan itu terhadap atlet dan ofisial asing yang datang ke AS. Pemerintah AS hari ini menyatakan siap membantu memastikan atlet dan ofisial dari semua negara dapat masuk AS sejauh untuk mengikuti kompetisi internasional," kata Ketua USOC Larry Probst dan Direktur Pelaksaana USOC Scott Blackmun, dilansir Reuters.
Trump Jumat lalu menerapkan larangan masuk bagi warga dari Iran, Irak, Suriah, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman, dan untuk sementara menghentikan masuknya pengungsi.
Probst dan Blackmun mengatakan bahwa seperti halnya AS, Gerakan Olimpiade juga memegang prinsip keragaman dan bersamaan dalam kesempatan dan dalam mengatasi kesulitan.
"Sebagai pengurus dari Gerakan Olimpiade di AS, kami memegang nilai-nilai itu. Kami juga mengakui beratnya tugas negara dalam menjamin keselamatandan keamanan bangsa," kata Probst dan Blackmun.
Sementara itu sebelumnya Senin pagi pengurus olahraga gulat AS menyatakan tetap dengan rencana mengirim atlet ke turnamen di Iran, meski negara Persia itu menyatakan akan melarang masuk warga AS sebagai balasan atas kebijakan Trump.
(Baca juga: Obama akhirnya buka suara soal "Muslim Ban" Trump)
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017