Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) yang membahas pengembangan pariwisata Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Ratas tersebut dihadiri Menteri Koordinator Maritim Luhut Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Sekretaris Daerah Sulsel Abdul Latief, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.
Menurut Menko Maritim Luhut Pandjaitan, salah satu topik utama yang disampaikan Wapres RI adalah kemajuan pembangunan Bandara Udara Buntu Kuni, Tana Toraja, yang ditargetkan dapat selesai pada 2017.
"Bapak Wapres maunya tahun ini sudah mulai kelihatan itu kan karena jumlah turis juga meningkat dua kali lipat, dengan keadaan yang jelek saat ini pun jumlah turis meningkat dua kali lipat. Jadi memang satu apanya investasi yang paling murah untuk menciptakan lapangan kerja dengan revenue yang bagus dan baik adalah pariwisata," kata dia.
Saat ini Kabupaten Tana Toraja telah memiliki Bandara Pongtiku yang hanya memiliki landasan sepanjang 1.300 meter yang hanya sesuai untuk pesawat berbadan kecil jenis ATR.
Sementara itu, Bandara Buntu Kuni akan memiliki landasan pacu sepanjang 2.200 meter sehingga pesawat berbadan besar, seperti Boeing, dapat mendarat di sana.
Luhut mengatakan pemerintah akan mendorong agar pencairan dana pembangunan Bandara Buntu Kuni yang dikeluarkan dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp1,7 triliun dapat segera dicairkan sepenuhnya.
Menteri Luhut menambahkan, pemerintah menargetkan kunjungan wisata ke Tana Toraja pada 2017 dapat mencapai 200 ribu turis atau meningkat dua hingga tiga kali lipat dari 2016.
Hingga Januari 2017, tercatat 182 ribu turis telah berkunjung ke Tana Toraja, dibandingkan pada periode yang sama pada 2016, yakni 90 ribu turis.
"Artinya naik dua kali lipat, kalau perbaikan yang kita buat bisa lebih dari itu, bisa lebih dari 200 ribu turis, bisa naik dua atau tiga kali lipat," kata dia.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017