Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso senilai Rp25,6 miliar pada Selasa (1/5). Kabag Bina Sosial Pemda Kabupaten Poso Drs Mahmudin Jamal di Poso, Senin, mengatakan, pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso itu dilakukan di atas tanah seluas 32,06 hektare di Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso "Tanah masyarakat di lokasi itu telah `dibebaskan` dengan biaya sekitar Rp1,488 miliar," katanya. Total dana sebesar Rp25,6 miliar untuk pembangunan Pondok Pesantren Modern itu berasal dari Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesra. Mahmudin mengatakan, pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso akan dilakukan Yayasan Ittihadul Ummah yang dibentuk untuk memayungi dan mengelola pondok pesantren se-Poso. Untuk membangun Ponpes Modern Poso tersebut, kata Mahmudin Jamal yang juga Sekretaris Yayasan Ittihadul Ummah, pihaknya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor pimpinan KH Syukri Zarkasyi. "Ponpes Gontor akan bertindak sebagai konsultan, serta akan membantu masalah manajemen dan kurikulum," katanya. Pembangunan Ponpes Modern Poso yang nantinya bisa menampung ratusan santri putera dan puteri itu diharapkan selesai dalam waktu satu tahun. Selain akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Modern Poso, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan meresmikan rehabilitasi lima masjid dan lima gereja di Poso. Kelima masjid tersebut adalah Masjid An Nur Bonesompe, Masjid Al Amin Tiwaa, Masjid Fisabilillah Tokorondo, Masjid Al Hijrah Sintuwulemba, dan Masjid Baitul Karim Mapane. Sedangkan lima gereja di Poso yang akan diresmikan rehabilitasinya adalah Gereja Eklesia, Gereja Immanuel, Gereja Pniel, GPDI, dan Gereja Katolik. Bupati Poso Piet Inkiriwang mengatakan, rehabilitasi masjid dan gereja di Poso tersebut sebagai lambang rekonsiliasi di Poso. Kunjungan Presiden dan Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono ke Kabupaten Poso pada Selasa (1/5), kata Bupati, sekaligus juga menunjukkan bahwa situasi Poso saat ini sudah kondusif dan aman. Menurut Piet Inkiriwang, situasi Poso sudah kondusif, terutama setelah sejumlah orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sudah tertangkap dan diproses oleh kepolisian. "Prioritas jangka pendek yang kita lakukan pasca konflik di Poso adalah bagaimana kita memacu ekonomi masyarakat dan bagaimana mendatangkan investasi ke Poso. Sekarang kita lihat bersama masyarakat terus membangun," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007