Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison demi membantu evakuasi dua jenazah."
Kutacane (ANTARA News) - Tim gabungan pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, menyelamatkan seorang korban kritis karena bertahan selama sebulan lebih di lereng Gunung Perkison.
"Kondisi korban Alhamdulilah berangsur-angsur membaik. Korban dan tim SAR tiba di Posko Lawe Harum Sabtu sekitar pukul 11.00 malam," ucap Kepala Kantor SAR Aceh, Suyatno, di Kutacane, Aceh Tenggara, Minggu.
Ia mengatakan, korban kritis diselamatkan atas nama Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Kabupaten Aceh Tenggara.
Begitu turun dari lereng pengunungan Perkison, menurut dia, tim SAR langsung menyerahkan korban kepada pihak keluarga yang langsung membawa ke rumah sakit umum daerah.
"Korban sanggup berjalan turuni kaki gunung, meski agak perlahan-lahan. Ssekarang kita lagi persiapan untuk mengevakuasi dua orang jenazah," ucapnya.
Sejak Senin (23/1) delapan orang warga setempat telah menemukan tiga orang korban hilang di kawasan pengunungan Perkison yang bekerja sebagai pencari kayu gaharu.
Dua diantaranya telah meninggal dunia, yakni Munjir (33) asal dari Banda Aceh dan Sembiring (40) asal Medan, sedangkan seorang korban kritis bernama Bentol (60) adalah warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Aceh Tenggara.
Tiga orang tersebu termasuk dalam romongan enam orang yang berangkat mencari kayu gaharu di lereng pegunungan Perkison, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kutacane, Senin, 5 Desember 2016.
"Saat ini, tim gabungan dan warga berjumlah 21 orang sudah turun semua. Persiapan dua atau tiga hari dengan matang, terus kita naik lagi untuk lakukan evakuasi jenazah," tutur Suyatno.
Risky Hidayat, Koordinator Pos SAR Kutacane menyebutkan bahwa pihaknya kembali mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah di pengunungan Perkison.
"Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison demi membantu evakuasi dua jenazah," tuturnya.
Arta (36), warga Terutung Payung, Bambel, yang selamat melaporkan bahwa pada Sabtu (31/12/2016) dirinya tersesat dan menderita kelaparan bersama kelima orang rekannya saat mencari kayu gaharu di pengunungan Perkison.
Kayu gaharu (aquilaria malaccensis sp.) yang tua memiliki tinggi sekira 40 meter dan diameter 60 centimeter, serta mengandung resin beraroma wangi yang dipakai campuran untuk membuat parfum.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017