London (ANTARA News) - AC Milan kini sedang menghadapi tugas ekstra untuk menahan invasi tim Inggris yang mengusung kredo "all-English Final" dalam Liga Champions, menyusul kekalahan 3-2 ketika melawan Manchester United. Pertandingan di San Siro pada Rabu waktu setempat akan membuktikan ketegaran pasukan AC Milan. Laju invasi klub Inggris bakal menghadapi tembok pertahanan klub Italia itu, seraya menanti hasil pertandingan Liverpool dan Chelsea, demikian laporan Reuters. Tekad Liverpool memenangi pertandingan begitu besar, mengingat gengsi yang diperebutkan amat memikat. Milan bergairah meraih gelar juara Piala Champions untuk ketujuh kali, sementara Real Madrid memgoleksi sembilan kali juara, sedang United baru tiga kali. Dan Chelsea yang mengkilap di bawah pelatih Jose Maourinho belum pernah menggondol juara Liga Champions. Pertandingan putaran pertama pada pekan lalu menyisakan pemandangan kontras. Dua stadion, yakni Old Trafford dan Stamford Bridge, menjadi saksi bagi pertaruhan dan pertarungan tim-tim Inggris. Manchester United telah merobek harapan Milan. Aksi memikat Kaka dapat dibendung dan kemudian dibalas pasukan United dengan melancarkan serangan balik yang membuahkan gol. United sempat berkecil hati, mulut para fans bungkam. Namun Wayne Rooney memulihkan kepercayaan diri tim dengan menyarangkan gol kemenangan. Penampilannya begitu memikat. Milan kini tampak bersiap. Mereka mencampakkan Torino 1-0 dalam pertandingan tandang. Kemenangan 1-0 atas United bagi pasukan Filippo Inzaghi telah cukup menghantar Milan maju ke babak berikutnya. Sementara itu, Chelsea kehilangan kesempatan untuk memenuhi ambisinya meraih "quadruple" setelah menelan hasil imbang 2-2 melawan Bolton Wanderers dalam Liga Utama Inggris. Liga Champions menjadi salah satu incaran manajer Jose Mourinho. Manajer asal Portugal itu kini bersaing dengan Rafael Benitez dalam pertemuan dua tim untuk keempatbelas kalinya dalam tiga tahun terakhir. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007