Morelia, Meksiko (ANTARA News) - Pegolf Italia Silvia Cavalleri menghempaskan kegembiraan Lorena Ochoa yang baru saja merebut prestasi bergengsi sebagai pegolf nomor satu dunia putri, dengan memenangi gelar pertama LPGA di Kejuaraan Corona, Minggu waktu setempat. Cavalleri mencatat tujuh dibawah par 66 pada permainan putaran terakhir dan secara total unggul dua pukulan atas Ochoa dan Julieta Granadayang untuk memastikannya memenangi turamen berhadiah 1,3 juta dolar AS itu. Menjelang putaran terakhir itu ada tiga pegolf yang berada di posisi pimpinan. Cavalleri membukulan total catatan pukulan 20 dibawah par selama empat hari pertandingan di padang golf Tres Marias, dimana dia membuat tujuh birdie tanpa membuat bogey dalam permainan putaran terakhir. "Saya sungguh merasa hebat, itu tentang mimpi yang menjadi kenyataan setelah menghabiskan sekian tahun, saya telah ikut turnamen itu beberapa kali dan tidak pernah berada di papan atas, tapi kali ini saya membuat kemenangan pertama" kata Cavalleri. Dalam enam kali penampilannya musim ini, Cavalleri hanya mampu berakhir di posisi tie 26 pada turnamen Safeway International bulan lalu. Pegolf Italia itu dua kali gagal lolos ke permainan putaran ketiga dan gagal melewati 50 besar pada tiga eventnya yang lain. "Semuanya sungguh mantap, pukulan bola saya tidak terlalu bagus pada enam lubang pertama, tapi permainan putting saya lumayan, saya hanya mencoba membuat beberapa par sejauh yang saya bisa, dan saya juga mempunyai peluang membuat birdie dan saya berhasil," katanya. "Putting saya cukup bagus pekan ini, dan itu kunci permainan ini, untuk mencatat 20 dibawah par anda harus banyak membuat birdie," tambahnya. Sementara itu Ochoa sebelumnya berharap akan bisa memenangi turnamen tersebut di depan para pendukungnya sendiri di Meksiko sekaligus mempertahakan gelarnya setelah beberapa waktu lalu dia mampu merebut posisi sebagai pegolf nomor satu dunia putri dari pegolf Swedia Annika Sorenstam. Menyusul skor 64 yang dibuatnya pada Sabtu, Ochoa juga terbebas dari bogey dan mencatat lima dibawah par 68 untuk membukukan total skor 274, namun hasil itu tidak cukup baginya untuk mengejar langkah Cavalleri. "Saya bahagia, itu akhir pekan yang manis dan saya akan menjadikan itu kenangan, saya pikir Silvia cukup pantas memenangi turnamen itu," katanya. Namun Ochoa tetap berjuang hingga akhir permainan, dia meraih hasil bagus pada permainan par lima lubang ke-18 sepanjang 506 yard, tapi pukulan putt dari jarak 50 kaki untuk membuat eagle gagal. "Saya tahu saya harus mengambil resiko, itu keputusan yang bagus, itu memberi peluang kepada saya unuk membuat eagle," katanya. Sedangkan pegolf Paraguay Granada terkena bogey pada permainan lubang pertamanya namun dia mampu memperbaikinya degan membuat enam birdie untuk berada satu tie bersama Ochoa dengan skor 68 dan total 274. Dia menyatakan tidak puas hanya berada di posisi kedua bersama Ochoa. "Saya benci menjadi runner-up," kata Granada, seperti dikutip AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007