Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di sejumlah desa empat kecamatan tersebut, namun belasan rumah mengalami kerusakan bervariasi dan sebagian roboh total tertimpa pohon tumbang.
"Jumlah rumah yang rusak ada belasan, mulai dari rusak ringan hingga berat, datanya masih akan berubah. Tim relawan saat ini masih melakukan pendataan," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Agung Widodo.
Ia menjelaskan, ada empat kecamatan yang terdata terdampak angin kencang, yakni Gandusari, Durenan, Panggul dan Kecamatan Pogalan.
Menurutnya, selain berdampak terhadap rumah penduduk pepohonan yang tumbang diterjang angin puting beliung juga mengakibatkan sejumlah jalan tertutup total.
Salah satu kejadian parah terjadi di jalan raya Bendorejo-Pogalan dimana satu rumah penduduk ambruk total tertimpa pohon tumbang.
"Rumah yang roboh milik bapak saya, pak Samid, hampir seluruh bagian rumah rusak tertimpa pohon sengon berukuran besar. Dapur, kamar hingga bagian depan itu hancur," kata salah seorang warga, Ahmad Khoiri.
Menurutnya, peristiwa angin puting beliung terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan berlangsung sangat cepat.
Tiba-tiba angin yang berkekuatan cukup besar yang disertai hujan deras bergerak dari arah barat menuju ke timur.
Kondisi tersebut mengakibatkan pohon segon yang berada di belakang rumah orang tuanya roboh dan menimpa dua rumah sekaligus.
"Bapak saya juga tertimpa reruntuhan genting dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Saat ini sudah dibawa ke puskesmas untuk diobati," ujarnya.
Terkait kerusakan tersebut, sejumlah warga bergotong royong untuk membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan mengevakuasi pohon yang menimpa rumah.
Rencananya, proses pembersihan akan dilanjutkan Minggu (29/1) besok.
"Untuk pohon yang melintang di jalan sudah teratasi semuanya. Kemudian di wilayah Tangkil, Kecamatan Panggul ada empat tiang listrik yang roboh, saat ini masih dalam penanganan pihak PLN," katanya.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017