Nunukan (ANTARA News) - Aparat kepolisian Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengamati penyelundupan sabu-sabu dari negeri jiran Malaysia mengubah jalur dan modusnya.
Kapolres Nunukan, AKBP Pasma Royce melalui Kepala Satuan Reserse Narkoba, AKP Muh Hasan di Nunukan, Sabtu menjelaskan, selama ini penyelundupan barang haram tersebut kebanyakan melalui Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.
Namun sejak Desember 2016, sabu-sabu dalam jumlah besar diselundupkan dari Tawau, Malaysia langsung ke Kota Tarakan. Selanjutnya naik kapal PT Pelni masuk Kabupaten Nunukan menuju Kaltim dan Sulsel.
Ia mengatakan hal itu karena selama 2016, Polres Nunukan sangat kencang menangkap sabu-sabu dalam jumlah besar sehingga penyelundup menilai sangat tidak aman.
"Selama ini kita sangat kencang menangkapi sabu-sabu yang diselundupkan dari Malaysia. Makanya sekarang mengubah jalurnya dari Tawau (Malaysia) langsung ke Kota Tarakan lagi," terang Muh Hasan.
Ia mencontohkan, penangkapan sabu-sabu seberat 10 kilogram oleh aparat kepolisian di Sulsel bulan lalu tidak melalui wilayah kerjanya tetapi masuk melalui Kota Tarakan.
Mengenai sabu-sabu dalam ukuran kecil yang diamankan selama Desember 2016 hingga sekarang dijadikan modus semata untuk menguji kelengahan aparat kepolisian setempat.
Tetapi, kata Muh Hasan, kualitas sabu-sabu yang masuk melalui daerah itu akhir-akhir ini lebih bagus dari sebelumnya. "Kualitas sabu-sabu dalam ukuran kecil yang dibawa dari Malaysia melalui Nunukan sekarang lebih bagus daripada sebelumnya," sebut dia.
Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017