Musirawas, Sumsel (ANTARA News) - Massa ribuan orang dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Musirawas (Mura), Sumsel, yang menuntut pemekaran kabupaten, Senin pagi, merusak dan melempari Gedung DPRD Mura dan menuntut Bupati Mura, Ridwan Mukti, segera mengajukan usulan pemekaran. Akibat amuk massa tersebut, kaca-kaca jendela gedung Dewan pecah dan rusak terkena lemparan batu. Massa juga bentrok dengan petugas Satpol Pamong Praja (PP) dan "pengawal" Bupati Mura yang mengakibatkan luka-luka di kedua belah pihak, sementara Bupati Mura "terkurung" di Gedung DPRD. Kerusuhan massa terjadi bersamaan dengan Peringatan HUT ke-64 Kabupaten Mura, seusai Bupati menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD. Ribuan massa yang datang menggunakan puluhan mobil truk itu mendatangi DPRD dan menuntut Bupati Mura segera mengajukan usulan pemekaran Kabupaten Musirawas Utara yang meliputi Kecamatan Muara Rupit, Ulu Rawas, Rawas Ilir dan Karang Jaya. "Kita minta pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara segera diusulkan karena jika lewat bulan Juni rencana itu kandas," kata Ketua Presidium Pembentukan Kabupaten Musirawas Utara, M. Ibrahim, yang didampingi koordinator aksi Ir Arjuna Jipri di halaman Gedung DPRD Mura. Massa yang telah menunggu sejak pukul 09:00 WIB kehilangan kesabaran dan langsung mencegat Bupati Mura Ridwan Mukti usai menghadiri HUT Mura. Akibat desakan massa, Bupati terpaksa naik ke atas mobil dinasnya dan menyampaikan penjelasan. Kepada massa, Ridwan Mukti mengatakan pihaknya telah berupaya secara maksimal untuk merealisasikan pembentukan Kabupaten Musirawas Utara, namun butuh waktu panjang. Kalau hingga hingga Juni 2007 belum juga terbentuk, masyarakat harus mau menerima kenyataan itu, katanya. Mendengar jawaban seperti itu, massa mulai beringas dan marah, akhirnya petugas Satpol PP dan pengawal membawa masuk Bupati ke Gedung DPRD, massa pun mulai beraksi dengan melempari Gedung DPRD. Massa juga memblokir jalan protokol Jl Yos Sudarso yang merupakan jalan utama lintas tengah Sumatera, ratusan polisi dari Polres Musirawas dan Polres Lubuklinggau yang dikerahkan ke lokasi belum mampu mengamankan situasi. Hingga berita ini diturunkan, massa masih mengepung Gedung DPRD dan bentrokan masih berlanjut, belum diperoleh laporan mengenai jumlah korban luka dan tingkat kerusakan yang terjadi. (*)
Copyright © ANTARA 2007