Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam debat publik putaran kedua mengatakan pelayan publik atau aparatur sipil negara harus memiliki empati dalam melayani warga DKI Jakarta dalam mengurus administrasi.
Saat menyampaikan programnya soal reformasi birokrasi, Ahok menjelaskan Pemprov DKI bukanlah penguasa yang seolah memberikan izin, namun warga sebagai atasannya yang harus dilayani dengan baik.
"Kalau perizinan, warga datang kepada kami sebagai penguasa memberi izin. Ketika bicara pelayanan, warga lah atasan kami. Untuk mencapai itu, harus punya pelayan yang punya hasrat dan empati untuk membantu pelayanan," kata Ahok pada Debat Pilkada yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.
Ahok menjelaskan birokrasi yang bersih, transparan dan profesional tentu akan membangun tata perkotaan yang baik.
Terkait dengan tata kota, Ahok pun membanggakan pembangunan trotoar sepanjang 2.600 km yang ramah oleh disabilitas.
Ia juga menilai kebutuhan dasar warga Jakarta harus dipenuhi sedekat mungkin dengan tempat tinggal sehingga warga tidak memerlukan transportasi dan akhirnya tidak menimbulkan kemacetan.
"Bicara tentang rumah sakit, tentu harus dekat warga dan ada di tiap kecamatan. Tata kota harus buat warganya tidak memerlukan banyak transportasi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka," kata Cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu.
Dalam debat publik yang dimulai pukul 19.30 WIB ini, tema yang diusung berkaitan dengan reformasi birokrasi dan pelayanan publik serta pembangunan perkotaan.
Selama masa kampanye, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyelenggarakan debat calon kepala daerah DKI Jakarta sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 Januari, 27 Januari dan 10 Februari 2017.
Usai debat, cagub-cawagub akan memasuki masa tenang dan pembersihan alat peraga dilakukan pada 12 sampai 14 Februari 2017. Pemungutan dan penghitungan suara akan berlangsung pada 15 Februari 2017 dilanjutkan rekapitulasi suara mulai 16 sampai 27 Februari 2017.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017