Magelang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memberikan ceramah pembekalan kepada siswa SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jateng, Jumat sore.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ceramah tersebut di Balairung Pancasila, SMA Taruna Nusantara, Magelang, kepada sebanyak 1.106 siswa-siswa sekolah tersebut.
"Saya masuk ke SMA sebagai Presiden, ini yang pertama. Saya memang memilih. Memilih. Saya pilih. Karena saya tahu. Di SMA Taruna Nusantara bukan hanya urusan pendidikan bagaimana membangun karakter, kejuangan, enterprenership," kata Presiden Jokowi saat mengawali ceramahnya.
Menurut dia, hal inilah yang dibutuhkan Indonesia ke depan karena persaingan semakin ketat dan kompetisi semakin sengit antarnegara akibat keterbukaan yang kini sudah tidak bisa lagi dicegah.
"Sekarang di ASEAN sudah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN nanti bisa antarkawasan bisa ASEAN dan Uni Eropa, buka-bukaan bisa masuk tanpa KTP, tanpa paspor artinya kita harus siap tidak hanya pintar, tidak hanya pandai, tidak cukup," ujarnya.
Perwakilan Siswa SMA Taruna Nusantara Andrian Bagus Wiratmoko saat memberikan laporannya mengatakan selama ini Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin yang diidolakan.
"Bapak bukan hanya sosok pemimpin negara, namun sosok idola bagi kami semuanya meski tidak setiap saat di sini, namun Bapak terutama gerakan revolusi mental memacu kami untuk terus bersemangat," katanya.
Ia mengatakan, seluruh siswa yang berasal dari berbagai pelosok Tanah Air dalam setiap hari dididik, dilatih, dan ditempa untuk saling menghargai keberagaman dan menghormati Bhineka Tunggal Ika.
"Kami selalu siap meneruskan perjuangan Bapak membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi," ucapnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam laporannya mengatakan menurut data 2015, sudah sebanyak 60 alumnus SMA Taruna Nusantara menjadi doktor, angkatan pertama 30 orang doktor sebanyak 3 di antaranya profesor dan satu dosen UGM.
"Kami informasikan animo yang mendaftar ke sekolah ini mengalami peningkatan, pada 2016 yang lalu yang lulus seleksi 800 orang yang mengikuti pendidikan 380 orang sesuai alokasi dan kami laporkan di hadapan Presiden hadir 1.106 siswa 747 putra, 359 putri, dan 72 pamong praja," paparnya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017