"Terkait kecelakaan kapal yang ada di Johor. Per detik ini yang sudah ditemukan 24 jenazah, 17 laki laki dan 7 perempuan, sementara yang ditemukan dalam kondisi selamat delapan orang, satu orang laki-laki warga negara malaysia, lima orang laki-laki wni dan dua orang perempuan berwarga negara Indonesia," ujar Retno Marsudi usai menghadiri peluncuran buku "Hukum Perjanjian Internasional" di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dari 24 jenazah yang sudah bisa diidentifikasi adalah delapan jenazah, sehingga masih ada 16 jenazah yang belum teridentifikasi.
"Delapan yang teridentifikasi itu sudah siap untuk dipulangkan ke Indonesia. Mereka berasal dari Jawa Timur dan NTT," kata dia.
Nama-nama tersebut yaitu MY (asal Ende, NTT); RS (asal Sampang, Jawa Timur); LL (asal Belu, NTT); SY (asal Sampang, Jawa Timur); H (asal Bangkalan, Jawa Timur), ST (asal Bojonegoro, Jawa Timur); SU (asal Sampang, Jawa Timur); dan M (asal Bangkalan, Jawa Timur), berdasarkan keterangan tertulis Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jendral RI di Johor Bahru, Dewi Lestari membuka posko untuk penanganan korban kapal tenggelam.
KJRI Johor Bahru membuka posko yang dapat dihubungi pada nomor telepon sebagai berikut:
1. Marsianda, Koordinator Pelaksana Fungsi Konsuler Hp. +60177301424
2. Dewi Lestari, Pelaksana Fungsi Pensosbud Hp. +60167901164
3. Wino Sumarno, LO Polri Hp. +60103665506.
Dia mengatakan pada 2016 terdapat lima kejadian kapal karam di wilayah kerja KJRI Johor Bahru dengan korban jiwa 37 orang dan korban yang selamat berjumlah 51 orang.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017