Palu (ANTARA News) - Sekitar 100 orang dari berbagai elemen masyatakat, Senin pagi, menggelar aksi unjukrasa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk menolak kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Massa pengunjuk rasa yang tergabung dalam Front Rakyat Sulteng (FRST) itu berkumpul di depan Kantor Pengurus Besar Al-Khaeraat di Jalan SIS Aldjufri, Palu Barat, kemudian melakukan "long march" menuju Lapangan Vatulemo di Balai Kota Palu, tempat kegiatan Presiden Yudhoyono meluncurkan Program Nasional Pemberdayan Masyarakat Mandiri.
Ratusan aparat kepolisian dikerahkan memblokade pergerakan massa aksi ini. Barikade kawat berduri dipasang di Jalan Gajah Mada, sehingga massa tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Bahkan di tempat ini, satu unit mobil "water canon" juga disiagakan.
Penutupan ruas jalan tersebut mengakibatkan arus kendaraan dialihkan ke jalan alternatif, sehingga terjadi kemacetan di Jalan Haji Hayyun, Wahid Hasyim, Teuku Umar dan Sudirman.
Sementara itu, Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono tiba di Bandara Mutiara, Palu, sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah beristirahat sejenak, Presiden dan rombongan berangkat ke Kabupaten Parigi Moutong dengan menggunakan helikopter kepresidenan.
Agenda Presiden di daerah penghasil beras terbesar di Provinsi Sulteng itu mengawali panen raya padi bersama sekitar 3.000 petani setempat. (*)
Copyright © ANTARA 2007