Magelang (ANTARA News) - Sebanyak 250 mahasiswa dari 28 perguruan tinggi negeri penerima beasiswa yang dikelola oleh Yayasan Karya Salemba Empat mengikuti latihan kepemimpinan dan bela negara di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Pelatihan yang berlangsung pada 27 Januari hingga 4 Februari 2017 ini dibuka oleh Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Arif Rahman di Lapangan Taruna Bakti Akmil Magelang, Jumat.

Beasiswa yang dikelola oleh Yayasan Karya Salemba Empat, terdiri atas penerima beasiswa PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebanyak 100 orang, PT XL Axiata Tbk 100 orang, dan mahasiswa penerima beasiswa dari Give2Asia 50 orang.

Gubernur Akmil mengatakan dalam Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 diamanatkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Ia mengatakkan bela negara bukan hanya menjalankan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, melainkan juga sebagai bentuk kehormatan warga negara Indonesia guna mewujudkan pengabdian dan sikap rela berkorban terhadap bangsa dan negara.

Ia menuturkan bela negara merupakan salah satu kunci untuk melawan derasnya tantangan era globalisasi yang telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dengan segala dampak positif maupun negatif yang dibawanya.

Salah satu dampak globalisasi saat ini adalah terjadinya degradasi moral dan rendahnya nilai-nilai kebangsaan, jiwa nasionalisme serta kedisiplinan di kalangan generasi muda sehingga hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi setiap elemen bangsa.

Oleh karena itu, katanya, kesadaran bela negara harus ditanamkan kepada para generasi muda sebagai wujud pengabdian kepada negara Indonesia, karena bela negara dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memperluas wawasan kebangsaan pada setiap warga negara.

Selain itu, katanya mahasiswa sebagai kaum intelektual dan generasi muda harapan bangsa harus mampu untuk terus mengembangkan kapabilitas, kompetensi, integritas, dan daya saing sehingga mempunyai daya nalar yang tinggi dan karakter kepemimpinan yang kuat untuk memajukan bangsa dan negara di masa depan.

"Hal ini penting untuk dipahami, karena berdasarkan sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa, para mahasiswalah yang selalu tampil sebagai agen perubahan, yang selalu berjuang dengan gigih demi kepentingan rakyat, bangsa dan negara," katanya.

Mengingat peran mahasiswa yang sangat penting tersebut, maka perlu diberikan pendidikan dan pelatihan bela negara secara konsisten dan komprehensif sehingga diharapkan tidak saja cakap secara intelektual, akan tetapi juga mempunyai karakter kebangsaan yang kuat, nilai kedisiplinan yang tinggi dan kepemimpinan lapangan yang matang.

Ia berharap dari pelatihan ini para mahasiswa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air serta kejuangan yang tinggi sehingga dapat dijadikan filter untuk membentengi diri dalam menghadapi derasnya pengaruh arus globalisasi dan informasi yang juga membawa dampak negatif bagi generasi muda," katanya.

Ia menuturkan Akmil sebagai lembaga pendidikan pertama perwira TNI AD yang mencetak generasi muda, kader-kader pimpinan TNI di masa depan, menyambut baik dan memberikan apresiasi positif kepada seluruh pihak yang bekerja sama untuk menyelenggarakan pelatihan bela negara dan kepemimpinan di Akmil.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017