Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tengah mengupayakan pelatihan dan pendidikan vokasional guna menciptakan hubungan yang cocok antara penndidikan dan industri.
"Selama sekian tahun kita bicara link and match pendidikan dan industri, faktanya tidak ada link dan tidak match karena mendesainnya dari kotak kotak yang memikirkan pendidikan. Misalnya SMK tiga tahun mendapat ijazah, namun untuk memeroleh kerja susah," kata Darmin di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis.
Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut menyebutkan ikhtiar mengubah pendidikan kejuruan konvensional menjadi pendidikan vokasional direncanakan mulai berjalan tahun ini.
Darmin mengatakan konsep pelatihan dan pendidikan vokasional menekankan pada tiga aspek yang seimbang, yaitu pelajaran di kelas, praktik, dan magang.
Konsep tersebut juga dilengkapi dengan modul atau satuan standar tertentu, misalnya otomotif atau konstruksi rumah.
Dia menjelaskan setiap tahun peserta didik diharapkan mampu memeroleh sertifikat kompetensi sesuai modul.
Misalnya untuk modul konstruksi bangunan, tahun pertama diharapkan sudah mampu mendapatkan sertifikat membangun pintu dan jendela, tahun kedua sertifikat membangun pondasi, tahun ketiga kerangka dan atap, dan di akhir tahun ketiga mendapatkan ijazah standar kompetensi mendesain rumah sederhana.
"Pendidikan menjadi tidak mahal kalau tiap tahun ada sertifikat kompetensinya. Ini memang pekerjaan besar, dan kami harus bekerja bersama dengan dunia usaha," ucap Darmin.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017