Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Tbk, di Jakarta, Senin, menyatakan dalam tiga bulan pertama hingga Maret tahun ini bank 'plat merah' itu berhasil membukukan laba bersih Rp398,77 miliar atau meningkat 73,63 persen dibandingkan dengan Rp229,67 miliar pada periode sama tahun lalu. Laporan keuangan perseroan kuartal pertama, menunjukkan pendapatan bunga perseroan meningkat dari Rp3,71 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp3,95 triliun pada kuartal tahun ini. Dalam waktu bersamaan, pendapatan bunga bersih perseroan terlihat menyusut dari semula Rp1,78 triliun menjadi Rp1,53 triliun, namun laba usahanya tetap meningkat dari Rp434,96 miliar menjadi Rp558,48 miliar sehingga laba bersihnya terangkat dan laba bersih per saham BBNI naik dari Rp17 menjadi Rp30. Untuk periode setahun yang berakhir Desember 2006, Bank BNI berhasil mencatat laba bersih Rp1,929 triliun naik 36,09 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp1,417 triliun. Dirut BNI, Sigit Pramono, beberapa waktu lalu, mengemukakan bahwa peningkatan laba bersih tersebut akibat kontribusi signifkan program restrukturisasi non performing loan (NPL) yang berdampak positif. "Program restrukturisasi NPL yang sukses telah dilakukan secara agresif sehingga berdampak positif terhadap kinerja perusahaan seperti tampak pada laba bersih per 31 Desember 2006," ujarnya. Menurut Sigit, perseroan berhasil mencatatkan laba per saham dasar meningkat menjadi Rp145 dari sebelumnya Rp107. "Restrukturisasi kredit macet senilai Rp4,95 triliun atas 378 debitur. Sehingga NPL gross ditekan dari 13,7 persen menjadi 10,47 persen. NPL net turun menjadi 6,55 persen dari 8,36 persen pada tahun 2005," katanya. Berdasarkan laporan keuangan tahunan PT Bank Negara Indonesia Tbk per Desember 2006, pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 16,15 persen menjadi Rp 14,8 triliun dari Rp 12,74 triliun. Pendapatan bunga bersih juga naik 5,32 persen menjadi Rp7,377 triliun dari Rp7,005 triliun. Total kredit yang disalurkan pada tahun 2006 mencapai Rp 66,46 triliun naik 6,07 persen dari Rp62,66 triliun. Komposisi kredit didominasi oleh pinjaman komersial 42 persen, pinjaman korporasi 41 persen pinjaman konsumer 15 persen. Sisanya pinjaman syariah. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp135,996 triliun naik 17,88 persen dari Rp115,372 triliun. Namun rasio penyaluran kredit terhadap DPK (LDR) turun menjadi 49,98 persen dari 54,24 persen. CAR dengan risiko pasar naik menjadi 16,39 persen dari 15,99 persen. Pada tahun ini, menurut Sigit, Bank BNI menargetkan laba bersihnya meningkat 20 persen dari Rp1,929 triliun tahun 2006. (*)
Copyright © ANTARA 2007