London (ANTARA News) - Pasukan khusus militer Inggris telah dikirim ke Irak untuk melindungi Pangeran Harry menjelang penempatan perwira berusia 22 tahun itu ke zona perang Timur Tengah, kata surat kabar Inggris Observer, Minggu.
Langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas kekhawatiran militer Inggris bahwa gerilyawan Irak akan mengincar secara khusus pangeran tersebut, yang berada dalam urutan ketiga dalam pewarisan takhta kerajaan Inggris.
Menurut laporan itu, satuan khusus akan mengumpulkan informasi intelijen mengenai kelompok gerilyawan yang dicurigai dan meningkatkan langkah-langkah pengamanan bagi pangeran itu.
Harry, perwira lulusan Sandhurst, akan memimpin pasukan yang beranggotakan hingga 12 orang dalam kendaraan-kendaraan lapis baja Scimitar di provinsi Maysan, Irak selatan, yang akhir-akhir ini berada dalam kendali pasukan Irak.
Namun, spekulasi bahwa Harry mungkin akan menghabiskan sebagian waktunya dalam operasi non-tempur dikemukakan lagi oleh Oberver, yang Minggu mengutip sejumlah sumber militer yang tidak disebutkan namanya.
Dua bulan penempatannya di Irak pangeran tersebut akan diizinkan pergi ke Inggris untuk mengambil bagian dalam konser peringatan untuk mengenang ibunya, almarhum Putri Diana, tulis surat kabar itu, seperti dikutip DPA.
Kelompok-kelompok paramiliter mengklaim bahwa mereka memiliki informan di barak-barak militer Inggris di Irak yang mengamati perkembangan pangeran Inggris itu, menurut Observer.
Para pemimpin milisi mengatakan, foto Harry sudah diserbarkan di kalangan gerilyawan di daerah dimana pangeran tersebut akan ditempatkan, kata surat kabar itu.
Harry akan bertugas bersama pasukan the Blues and Royals di provinsi Maysan, Irak selatan, yang dianggap sangat bergolak.
Pasukan the Blues and Royals adalah resimen Kavaleri tertua Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasukan itu bertugas di Irlandia utara, perang Falklands (Malvinas) dan bersama PBB di Bosnia pada 1994-1995. (*)
Copyright © ANTARA 2007