Sidoarjo (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Desa Kupang, Sidoarjo, menyusul terjadinya musibah banjir yang melanda kawasan setempat selama lebih dari sepekan.
"Bantuan ini untuk membantu warga demi mengurangi deritanya akibat musibah banjir yang terjadi di wilayah ini," katanya disela pemberian bantuan kepada warga korban banjir di Desa Kupang Kecamatan Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengemukakan, pihaknya menyerahkan secara langsung di antaranya bantuan bagi korban banjir senilai Rp450 juta yang diwujudkan berupa tenda, selimut, matras makanan dan keperluan gizi serta lauk lauk, peralatan dapur dan selimut.
"Pascabanjir juga ada hal yang tidak kalah yakni nutrisi yang diterima. Nutrisi wajib diperhatikan dan sudah diberikan bantuan dari Pemprov Jatim," ucapnya.
Menurutnya, banjir kali ini merugikan banyak masyarakat, yakni kurang lebih 2.600 kepala keluarga yang tersebar di lima desa menjadi korban banjir kali ini.
"Pemprov Jatim juga berusaha untuk menyediakan air bersih dan air minum. Air sangat dibutuhkan karena penyebaran utama penyakit adalah melalui air. Pemprov Jatim juga berusaha menyiapkan sanitasi. Karena persoalan ini kaitannya dengan kesehatan masyarakat," jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul ini mengatakan, kesehatan masyarakat yang terdampak akibat banjir menjadi hal paling utama untuk diperhatikan karena banyak penyakit yang muncul setelah banjir surut.
Menurutnya, dengan adanya genangan air yang berlangsung cukup lama, problematika penyakit menjadi sangat serius, karena penyakit sangat mudah untuk berkembang.
"Ini menjadi problem serius dan harus ada penanganan lebih awal, misalnya disediakannya puskesmas dan dibangunnya posko yang ada tenaga medis. Kalau perlu diterjunkan dokter untuk melayani masyarakat terdampak," ujarnya.
Ia menjelaskan kebanyakan penyakit yang timbul setelah banjir adalah seperti penyakit kulit dan kutu air dan tidak menutup kemungkinan adalah penyakit leptospirosis dari kotoran tikus yang bisa berakibat fatal apabila salah penanganan.
"Penyakit tersebut berbahaya dan biasanya penyebarannya dari kotoran tikus. Kotoran bisa menyebar dengan mudah karena air yang tergenang," katanya.
Oleh sebab itu, Pemprov Jatim bersama Pemkab Sidoarjo bekerja sama untuk selalu mengingatkan masyarakat khususnya terdampak banjir untuk selalu waspada dan deteksi dini apabila mengalami kondisi badan kurang sehat.
"Dalam menangani banjir ini, kami mempersiapkan beberapa hal di antaranya melakukan normalisasi perbaikan tanggul, pintu air dan membangun bosem apabila memungkinkan," tambahnya.
Di Kecamatan Jabon, Sidoarjo sendiri terdapat lima desa yang terendam banjir dengan jumlah penduduk yang terkena banjir sampai dengan 2600 kepala keluarga. Desa yang terkena musibah banjir ini berada di Desa Kedung rejo, Semambung, Kedung Pandan, Kupang dan juga di Tambak Kalisogo dengan ketinggian air banjir sekitar 20 centimeter sampai dengan 50 centimeter.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017