Mogadishu (ANTARA News) - Somalia akan menggelar pemilu presiden pada 8 Februari setelah tertunda selama beberapa bulan akibat konflik di negara tersebut, menurut keterangan komisi pemilu pada Rabu (25/1).

Para kandidat dipersilakan mendaftar hingga 29 Januari, menurut pernyataan komisi pemilu.

Presiden Hassan Sheikh Mohamud (61), mantan akademisi sekaligus aktivis dari Klan Hawiye, kembali mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.

Pemilu digelar enam bulan dari jadwal semula pada Agustus tahun lalu akibat penundaan pemilu legislatif karena sengketa klan, dugaan kecurangan pemungutan suara dan masalah birokrasi.

Meski banyak kelemahan yang signifikan seperti klaim pembelian suara dan korupsi, pemungutan suara mendatang dianggap sebagai pemilu paling demokratis di Somalia dalam kurun waktu hampir lima dekade terakhir.

Wacana pemilu satu warga satu suara ditinggalkan akibat masalah keamanan, kekerasan bermotif politik dan syarat dasar pemilu yang tidak terpenuhi seperti daftar pemilih.

Alhasil sistem pemungutan suara elektoral (perwakilan) digunakan. Sebanyak 135 tetua klan memilih 14.025 delegasi yang kemudian memberikan suaranya untuk 275 kursi majelis rendah parlemen, yang dialokasikan berdasarkan klan.

Sebanyak 72 kursi dari sebelumnya 54 kursi di majelis tinggi dialokasikan berdasarkan wilayah, demikian dilansir AFP. (ab/)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017