Nairobi (ANTARA News) - Kenya telah menyisihkan 13 juta dolar AS untuk program pembelian ternak dengan tujuan meringankan dampak kemarau yang melanda negeri itu, kata seorang pejabat pada Rabu (25/1).
Wakil Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan Andrew Tuimur mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah memprioritaskan pembelian hewan di daerah yang dilanda kemarau guna mencegah petani menderita kerugian.
"Sudah enam juta dolar AS digunakan untuk membeli ternak dari petani di daerah yang dilanda kemarau," kata Tiumur, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan 6,5 juta dolar AS lagi akan dikeluarkan pekan depan untuk membeli ternak.
Pejabat tersebut mengatakan peternak telah menjadi salah satu korban terbesar kemarau.
Petani tanaman eksport utama seperti teh juga terpengaruh oleh kurangnya curah hujan --sehingga mengakibatkan dilakukannya penjatahan air di banyak pusat kota.
Kemarau yang mulai melanda tahun lalu sejauh ini telah mempengaruhi 23 kabupaten di negeri itu. Organisasi kemanusiaan memperkirakan sedikitnya 1,5 juta orang memerlukan bantuan pangan.
Pemerintah akan menyembelih hewan yang dibeli dan menggunakannya untuk memberi makan warga setempat.
Program pembelian ternak adalah bagian dari langkah yang bertujuan meringankan dampak kemarau. Yang lain meliputi program untuk memasok makanan ke sekolah --yang pada gilirannya akan mengurangi uang sekolah buat siswa.
Sementara itu, Presiden Uhuru Kenyatta mengatakan pemerintah akan membagikan makanan bantuan ke sekolah-sekolah di kabupaten tandus dan setengah-tandus guna menjamin kegiatan belajar-mengajar tidak terpengaruh oleh kemarau.
"Sebagai pemerintah nasional, kami akan membawa masalah ini ke Parlemen untuk meminta mereka menyetel kembali anggaran dan mengalokasikan dana untuk membeli makanan buat rakyat Kenya yang terpengaruh kemarau," kata Kenyatta pada Rabu di Kitui, Kenya Timur. Presiden Kenya tersebut meresmikan keberangkatan rombongan mobil air dan truk yang berisi makanan bantuan dan jerami buat ternak untuk membantu keluarga yang terpengaruh.
Kenyatta mengatakan pemerintah akan memangkas dana buat sebagian proyek pembangunannya sebagai bagian dari tindakan untuk meningkatkan upaya bantuan.
Negara Afrika Timur itu menghadapi kemarau berkepanjangan. Para ahli telah memperingatkan kondisi tersebut dapat menambah parh kondisi rawan pangan.
(C003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017