"Cuaca kembali buruk sehingga kami tutup sementara sejumlah pelayaran di wilayah ini," kata General Manejer PT. ASDP Kupang Arnoldus Yansen kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Jalur lintasan yang ditutup sementara adalah Kupang-Rote pulang pergi, Larantuka-Kupang, Aimere-Waingapu, Kalabahi-Baranusa-Adonara-Lewoleba serta Kupang-Sabu-Waingapu.
Penutupan sejumlah lintasan tersebut menurutnya belum bisa ditentukan kapan akan dibuka lagi.
"Kalau cuacanya sudah membaik baru akan kami buka kembali," tambahnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi publik NTT untuk mewaspadai cuaca buruk selama empat hari ke depan terhitung mulai Kamis (26/1).
Peringatan itu juga berlaku bagi para operator kapal motor penyeberangan dan nelayan modern serta tradisional karena gelombang berpotensi setinggi di atas 2.5 meter di Samudera Hindia selatan NTT, Laut Timor selatan NTT, Laut Sawu, dan Selat Sumba bagian barat.
Dari pantauan kondisi atmosfer terkini terdapat potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar daerah-daerah tersebut dalam tenggat empat hari ke depan terhitung tanggal 26-30 Januari 2017.
Peringatan itu juga disiarkan BMKG Stasiun Lasiana Kupang kepada warga setempat yang akan melakukan aktivitas lokal maupun perjalan menggunakan sarana transportasi laut agar lebih waspada.
"Harap diwaspadai untuk wilayah pelayaran perairan NTT selama empat hari ke depan terdapat gelombang tinggi maksimum antara 3-5 meter hingga 4,0 meter serta adanya angin kencang mencapai hingga 30 knot atau sebesar 56 kilometer per jam," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang Apolinaris Geru.
Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah Indonesia seperti banjir bandang di Bandung dan Aceh, tanah longsor serta angin kencang dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil di wilayah Indonesia.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017