"Hasil pertandingan kemarin buat kami adalah pelajaran, karena kami baru dipasangkan, kami masing-masing ingin menunjukkan bisa tapi malah jadi tidak maksimal hasilnya," kata Tontowi yang akrab disapa Owi tersebut di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut Owi, hal tersebut lebih kepada faktor nonteknis yang masing-masing masih terpengaruh oleh gaya bermain dengan kompatriot sebelumnya sehingga komunikasi belum cocok.
"Kami masing-masing terpengaruh oleh gaya bermain pasangan yang dulu, Gloria biasa bermain panjang dan saya juga main taktis satu dua mati sehingga, Kami pekerjaan rumah masih banyak, komunikasi di lapangan juga butuh ditingkatkan," ujar dia.
Kendati demikian, Owi mengaku merasa nyaman dapat diduetkan dengan Gloria karena menurutnya, Gloria merupakan salah satu atlet berbakat di dunia bulu tangkis Indonesia.
"Saya cocok saja bersama Gloria, hanya memang butuh waktu untuk kompak namun dengan tingginya jam terbang saya yakin bisa terbangun itu semua," ucap Owi.
Sementara Liliyan Natsir, mantan pasangan Tontowi Ahmad, memberi pesan pada mantan rekannya ketika berhasil mendapatkan emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, untuk lebih siap dan tidak boleh menbanding-bandingkan.
"Karena meski masih muda, Gloria mungkin dipandang pelatih ada lebihnya dari saya, karena lebih tinggi, sehingga potensi pukulannya lebih tajam. Di posisi ini dia harus lebih dewasa, tidak boleh berharap ingin main seperti bersama saya," ujar Liliyana yang akrab disapa Butet ini di lokasi yang sama.
Meskipun pasangan Owi/Butet mulai dipisahkan pada tahun 2017 ini, mereka akan diturunkan di ajang superseries seperti All England 2017 di Birmingham. Karenanya, Liliyana berpesan Owi harus pandai menjaga kualitas fisiknya, pasalnya Owi akan lebih sering bertanding dibandingkan dirinya.
"Kalau fisik saya pasti lebih prima, Owi harus pintar-pintat menjaga stamina karena dia akan turun di Thailand (turnamen GPG), lalu Vietnam (Asia Mixed Team Championship) dan langsung ke All England, hanya beberapa hari dia bisa istirahat," kata Liliyana menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017