Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memaparkan program penataan transportasi massal publik dan pembangunan infrastruktur dalam debat kedua Pilkada DKI pada Jumat (27/1) yang salah satu temanya adalah penataan kawasan perkotaan.

Anies mengatakan akan memaparkan lebih dalam tentang penerapan tarif rata Rp5.000 untuk transportasi darat di Jakarta, kecuali Mass Rapid Transit (MRT), dengan mengintegrasikan seluruh angkutan umum massal mulai dari bus rapid transit (BRT), light rapid transit (LRT), hingga angkot dan metromini.

"Dengan program ini APBD DKI tidak semata-mata diberikan kepada warga kelas menengah ke atas yang berangkat ke kantor tetapi juga warga kecil kita subsidi untuk angkot dan metromini," katanya di Jakarta, Rabu.

Menurut Anies, pembangunan infrastruktur termasuk fasilitas transportasi umum harus ditujukan bagi kepentingan seluruh warga ibu kota.

Proyek infrastruktur yang kini sedang berjalan serta siapa yang mendapat manfaat terbesar dari proyek tersebut disebutnya menjadi hal yang perlu diteliti lebih jauh, karena menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kelompok masyarakat tertentu.

"Jumlah bus Transjakarta bertambah lebih dari 100 persen selama dua tahun terakhir, tetapi penumpangnya hanya bertambah enam persen. Kenapa tidak jumlah uang yang sama digunakan untuk peremajaan angkot atau bus," ujar Anies.

Selain program integrasi angkutan umum massal dan pengaturan ulang rute jalan yang diyakini akan mampu menurunkan beban ongkos transportasi warga Jakarta dari 30 persen menjadi 15 persen dari penghasilan, Anies juga berencana menerapkan sistem jalan berbayar (ERP).

Namun, kata dia, sistem ERP dan pajak tambahan bagi kendaraan pribadi harus dijalankan secara bertahap melalui studi objektif dan mempertimbangkan kesiapan transportasi umum massal yang akan memfasilitasi mobilitas warga Ibu Kota.

ERP dan pajak tambahan baru akan relevan jika telah tersedia kendaraan umum yang memadai sehingga warga dapat beralih dari kendaraan pribadi.

"Kalau pajak tambahan dikenakan kepada kendaraan pribadi sementara kendaraan umum belum tersedia itu sama saja mengumpulkan uang untuk menambah pendapatan pemerintah, tetapi tidak mengubah perilaku masyarakat agar berpindah ke transportasi umum yang lebih murah," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Debat kedua Pilkada DKI Jakarta digelar selama 120 menit, yang akan dipandu oleh mantan presenter televisi Tina Talisa dan Guru Besar Administrasi Publik Universitas Indonesia Eko Prasojo. (Baca juga: Anies nilai Eko Prasojo tepat jadi moderator debat Pilkada)

Debat tersebut diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem; serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017