Hanoi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Hanoi akan membuat keadaan menguntungkan untuk perusahaan asing, termasuk dari Jepang, untuk melakukan perluasan modal di Hanoi, terutama di kota utama di perkotaan, kata Ketua Komite Rakyat Perkotaan Nguyen Duc Chung, Rabu.
Chung membuat penegasan itu dalam pembicaraan Ekonomi Vietnam-Jepang, yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Vietnam (VCCI) dan Kamar Dagang dan Industri Jepang (JCCI), di Hanoi pada 24 Januari saat ketua JCCI Akiro Mimura melakukan kunjungan kerja ke Vietnam.
Duc Chung berbicara mengenai kerjasama perdagangan Jepang dengan Vietnam pada umumnya dan Jepang dengan Hanoi pada khususnya.
Ia mengundang perusahaan Jepang menanamkan modal di segala bidang di kota itu, khususnya pada pembangunan prasarana angkutan, hotel, penyaluran obat, teknologi pertanian, industri pendukung, kawasan industri dan pembangunan pusat perbelanjaan.
Dalam pernyataannya, Ketua VCCI Vu Tien Loc mengatakan bahwa Vietnam dan komunitas bisnis ini berencana untuk menciptakan sebuah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
pembangunan berkelanjutan.
Vietnam berupaya mendukung usaha mikro, kecil dan menengah bergabung dalam proses integrasi dan berpartisipasi dalam jaringan global.
Nguyen Hoang, Ketua Asosiasi Pendukung Usaha Industri menekankan perlunya untuk menyebarkan program dukungan intensif antara komunitas bisnis kedua negara, terutama terhadap UKM.
Ia berharap pemerintah Jepang akan meningkatkan dukungan terhadap pembangunan industri pendukung Vietnam dibawah program kerjasama strategis antara kedua negara.
Ketua JCCI, Akiro Mimura, mengatakan, banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang mencari koneksi lebih lanjut dengan Vietnam dalam konteks Jepang membutuhkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Jepang bersedia membantu melatih pekerja Vietnam dalam meningkatkan keterampilan di berbagai unsur dan mendukung perusahaan Vietnam mengatasi kesulitan produksi dan memperbaiki teknologi.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017