Ayah Ilham, Syafii ditemui di pemakaman umum Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Rabu, berharap aparat kepolisian dapat mengungkap dan menangkap serta mengadili para pelaku kekerasan yang telah menyebabkan anaknya meninggal dunia.
"Panitia harus bertanggungjawab, karena mereka organisasi resmi di bawah kampus. Harap polisi dapat mengungkap, menangkap dan mengadili para pelaku," katanya.
Menurut Syafii, sejak awal pihak keluarga sudah menaruh curiga, karena dari laporan anaknya saat meminta izin mengikuti pendidikan dan latihan dasar tidak diperbolehkan membawa handphone.
"Dari sini kita sebetulnya sudah curiga. Kok tidak di izinkan membawa handphone," terangnya.
Sebelum meninggal diakui Syafii, putranya sempat menelpon dirinya dengan bahasa yang terbata-bata, mengaku merasa kesakitan. Syafii mengatakan almarhum Ilham kemudian mengaku dipukuli dan sudah tidak tahan menahan rasa sakit saat sedang berada di rumah sakit.
"Komunikasi terakhir saya dengan Ilham itu, Senin (23/1) saat dia berada di rumah sakit. Katanya ikuti kegiatan dipukuli dan sudah tidak tahan rasa sakit," ungkapnya.
Setelah mendapat kabar itu, dirinya langsung berangkat ke Yogyakarta. Namun, sesampai di Yogyakarta dirinya tidak langsung ke rumah sakit, tetapi langsung menuju Polda DIY untuk melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya.
"Tiba di Yogyakarta saya langsung melapor ke Polda DIY dengan laporan dugaan kekerasan," ujarnya.
Menurutnya, setelah melapor, Polda DIY bersama Polres Karang Anyar proaktif untuk mengungkap kasus ini. Sehingga, pihaknya berharap kepolisian dapat mengusut kasus tersebut.
(Baca juga: Jenazah mahasiswa UII dimakamkan di Lombok Timur)
Syafii mengaku ia dan keluarga sangat terpukul dan sedih atas meninggalnya putra bungsunya tersebut.
"Setelah mendengar kejadian ini, kami dan keluarga sangat terpukul, merasa sedih karena meninggalnya anak kami sedang dalam menempuh pendidikan di UII," katanya.
(Baca juga: Kemristekdikti minta kasus kematian mahasiswa UII diinvestigasi)
Sebanyak tiga mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar (Diksar) di lereng selatan Gunung Lawu, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Tiga mahasiswa tersebut, yakni Muhammad Fadli (19) dari jurusan Teknik Elektro angkatan 2015, Syaits Asyam (19) dari Teknik Industri, dan Ilham Nurpadmy Listia Adi dari Fakultas Hukum angkatan 2015.
Ilham wafat di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Senin (23/1/2017) sekitar pukul 24.00 WIB.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017