Menurut saya prioritas kita di ASEAN karena ketidakpastian dengan America kita tidak tahu China bagaimana makanya kita harus mengandalkan diri sendiri dengan menguatkan ASEAN karena itu yang mengatur ekonomi, politik dan keamanan di kawasan kita sendJakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengatakan Indonesia dapat memprioritaskan pengembangan kawasan ekonomi ASEAN dalam menghadapi ketidakpastian Amerika di tengah kepemimpinan baru Presiden Donald Trump.
"Menurut saya prioritas kita di ASEAN karena ketidakpastian dengan America kita tidak tahu China bagaimana makanya kita harus mengandalkan diri sendiri dengan menguatkan ASEAN karena itu yang mengatur ekonomi, politik dan keamanan di kawasan kita sendiri," kata Philips dalam forum "Indonesian Foreign Policy: Review and Outlook 2017" di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Selasa.
Untuk memperkuat ASEAN, dia mengatakan Indonesia diharapkan memberikan pemikiran mendalam sebagai terobosan untuk mengembangkan ekonomi di kawasan itu.
"Indonesia sudah lama dianggap sebagai pemimpin, menurut saya, dia harus terus melahirkan pandangan-pandangan untuk ASEAN, ide-ide baru bagaimana memperkuat ASEAN terutama dalam menghadapi mitranya dari luar ASEAN," ujarnya.
Dia menambahkan saat ini ASEAN perlu bersatu karena ketidakpastian dengan Amerika Serikat yang akan memunculkan berbagai kebijakan sejak kepemimpinan baru Presiden Donald Trump.
Mengingat polemik klaim kawasan di Laut China Selatan antara Tiongkok dan beberapa negara ASEAN, dia mengatakan Indonesia juga harus bisa membaca dampak yang terjadi bila polemik itu semakin memanas terutama dengan keamanan wilayah.
Dia mengatakan akibat perseteruan tentang sengketa kawasan Laut China Selatan maka akan sulit mendapatkan suara ASEAN yang utuh sementara China tentu berusaha untuk mendapatkan dukungan dari negara ASEAN untuk mendukung pengakuannya atas kawasan itu. Indonesia yang merupakan negara terbesar di ASEAN dibutuhkan China apalagi Indonesia tidak mengklaim apapun atas kawasan itu.
"Bagaimana dengan menghadapi China mungkin walaupun dia tumbuh calon super power tapi secara natural (alami) kan kita harus berpikir kira-kira bagaimana China menjadi super power apakah dia merugikan atau tidak," ujarnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017