"Kami perkirakan harga emas cokelat julukan untuk komoditas cengkih Sulut akan meningkat di tahun ini," kata Sembel di Manado, Rabu.
Dia mengatakan memang sejak kuartal pertama 2016 harga cengkih mulai membaik hingga awal 2017 sudah mencapai Rp97 ribu per kilogram.
"Berdasarkan pengalaman harga cengkih biasa naik di awal tahun," jelasnya.
Ia menjelaskan namum masih banyak petani berharap harga emas coklat tersebut menyentuh minimal Rp100.000 per kg.
Salah satu petani cengkih di Kabupaten Minahasa Minahasa Maikel Pakasih mengakui, harga salah satu komoditas andalan Sulut itu mulai berangsur naik, tetapi kenaikan itu masih jauh dari ekspektasi.
"Memang sudah naik Rp2.000 per kg. Tapi ini masih kurang," katanya.
Menurut dia, para petani masih berharap harga cengkih dapat menyentuh Rp100.000 per kg karena dia menilai dengan harga tersebut petani akan mendapatkan untung meskipun hanya sedikit.
"Kalau Rp100.000 per kg itu sudah lumayan, kalau naik lagi lebih bagus," ujarnya.
Dikatakannya, alasan diinginkannya kenaikan harga cengkih dikarenakan, petani membutuhkan dana segar dari penjualan untuk membiayai kebutuhan awal tahun termasuk untuk biaya pendidikan.
Sementara itu, pembeli cengkih di Pasar Pinasungkulan Manado Boy Palit menuturkan, pergerakan harga cengkih dalam satu pekan terakhir cenderung menunjukan penguatan.
"Harganya sudah bagus, namun masih tergantung dari kualitasnya," katanya.
Kendati demikian dirinya belum dapat memastikan jika dalam beberapa pekan ke depan harga cengkih akan terus naik sesuai keinginan petani.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017