Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menekankan perlunya edukasi bagi masyarakat dalam berinternet mengingat banyaknya konten yang beredar di media sosial yang tidak hanya berisi hal-hal positif tapi juga yang negatif.
Rudiantara, disela peluncuran buku "Psikologi dan Teknologi Informasi" di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, mengatakan bahwa konten yang berkembang sekarang ini sulit untuk disaring bila hanya mengandalkan pemerintah untuk melakukannya. Apalagi, konten-konten di media sosial maupun dunia siber dibuat sendiri oleh masyarakat.
"Pemerintah masih belum bisa menyelesaikan masalah konten karena masyarakat sendiri yang membuat konten itu," katanya seperti dikutip dari laman Kementerian Kominfo.
Untuk itu, menurut Rudiantara, selain pemerintah melakukan pemblokiran terhadap konten-konten negatif juga mulai menggunakan pendekatan dengan komunitas, masyarakat atau kelompok-kelompok pengguna teknologi informasi.
"Kita harus menyelesaikan masalah konten dengan pendekatan ke masyarakat agar bisa lebih cerdas dalam berinternet," katanya.
Pendekatan berbasis pendidikan kepada masyarakat tersebut dibutuhkan mengingat pada 2019 seluruh kabupaten kota madya akan terhubung dengan jaringan fiber optik sehingga semua masyarakat dapat menikmati internet dengan cepat dan terjangkau.
"Makanya masyarakat ini harus diberikan edukasi bagaimana menggunakan internet dengan cerdas," kata Rudiantara.
Sementara itu, pada acara tersebut dilaksanakan juga penandatanganan deklarasi Cerdas Berinternet oleh Menkominfo bersama dengan Ketua HIMPSI, KPAI, KSP dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara. Deklarasi Cerdas Berinternet ini dilakukan sebagai bentuk upaya menjadikan individu yang memiliki kecerdasan berinternet yang tinggi.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017