Batam (ANTARA News) - Kerjasama militer antara Singapura dan Indonesia untuk memanfaatkan wilayah RI untuk latihan militer Singapura ditanggapi positif oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) yang wilayah lautnya saling berdekatan, karena bisa mendatangkan investor.
"Kalau Singapura latihan militer di Kepri, bisa mendatangkan investor," kata Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah di Batam, Minggu.
Menurut Ismeth, latihan perang dapat memberikan rasa aman bagi investor hingga tertarik menanamkan modal di wilayah Kepri.
"Justru jadi aman dong," tegasnya.
Meski mengatakan menyerahkan pelaksanaan perjanjian itu ke pemerintah pusat, ia mengatakan, siap menyukseskan program pemerintah pusat.
"Itu diatur pusat, kita serahkan ke pusat," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan, berdasarkan perjanjian kerjasama militer Singapura wilayah laut akan diadakan di barat daya Natuna, sedangkan wilayah udara akan menggunakan langit Riau dan Batam.
Ia mengatakan, Kerjasama Daerah Latihan Militer RI-Singapura tidak mengurangi kedaulatan RI, karena terdapat batasan cakupan, area dan koordinat yang jelas bagi daerah latihan militer yang dapat digunakan Singapura.
"Itu kan kita berikan batasan, ada cakupan, area dan koordinatnya. Di Pekanbaru juga tidak boleh keluar dari area ini, batasan ketinggian, areanya itu ada dalam peraturan penerapan," kata Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto di Nusa Penida, Bali, Sabtu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007