Dar es Salaam, Tanzania (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (23/1) meminta Presiden Tanzania John Magufuli untuk mengambil tindakan terhadap jaringan Fethullah Gulen yang dia tuduh sebagai dalang dari kudeta gagal tahun lalu.

Gerakan Hizmet -- yang dijalankan ulama berbasis di Amerika Serikat, Gulen -- terhubung dengan jaringan sekolah di seluruh dunia, termasuk Afrika, dan Erdogan sedang menghimpun para pemimpin di benua tersebut untuk membantu dia melawan pengaruh saingan lamanya itu.

"Pihak yang ingin menggulingkan saya tidak hanya di Turki... saya yakin bahwa Tanzania mulai sekarang akan menindak organisasi teroris ini," kata Erdogan setelah bertemu dengan Magufuli.

Belum diketahui tindakan apa yang Erdogan minta Tanzania lakukan terhadap sekolah-sekolah yang diyakini berafiliasi dengan gerakan Gulen. Sekolah tersebut sangat populer di kalangan kelas menengah dan sering menjadi sekolah dengan kinerja terbaik.

Pejabat Turki menuding Gulen menggunakan jaringan pendidikan swasta yang luas untuk membangun pengaruh dan menjalankan "negara paralel" di Turki.

Gulen, mantan sekutu Erdogan, membantah keras tuduhan itu. Ia tinggal di pengasingan di Pennsylvania sejak 1999.

Hizmet menggambarkan bahwa gerakannya mempromosikan Islam melalui usaha amal dan pendidikan di berbagai negara yang membentang dari Turki hingga Afrika dan dari Asia Tengah hingga Amerika Serikat, demikian dikutip dari laporan AFP. (mr)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017