Jakarta (ANTARA News) - Indonesia meraih Medali Perak untuk pertama kalinya dalam International Conference of Young Scientists (ICYS) ke-14 yang diselenggarakan di St Petersburg, Rusia, 21 hingga 27 April 2007.
"Setelah dua tahun berturut-turut Tim Indonesia mendapat medali perunggu dalam ICYS, kini untuk pertama kalinya Indonesia mendapat perak di bidang ekologi pada kompetisi ICYS," kata staf humas Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), Srisetiowati, di Jakarta, Minggu.
Medali perak itu diraih oleh Maria Rosyani Ekindriaty siswi SMA St. Laurensia kelas 2, dengan judul penelitian 'Development of Fibre Reinforced Composite Material Using Natural Fiber From Plants'.
Rosyani, melakukan penelitian ini bersama Heidi Ongkowijaya, yang juga siswi SMA St. Laurensia dan mewakili satu dari enam tim yang dikirim Indonesia, berlomba bersama hampir 120 tim dari sekitar 14 negara peserta.
Ke-14 negara yang hadir tahun ini adalah Polandia, Belanda, Jerman, Kroasia, Checnya, Hungaria, Makedonia, Ukraina, Brazil, Georgia, Belarusia, Lithuania, dan tuan rumah Rusia.
ICYS adalah ajang pertemuan yang memperlombakan presentasi hasil penelitian di bidang fisika, matematika, ilmu komputer dan ekologi (environmental sciences) dalam bahasa Inggris, dari dan oleh anak-anak muda berusia 14-18 tahun berprestasi dunia.
Lomba ini diadakan setiap tahun dengan negara peserta dari Eropa, Amerika dan Asia (Indonesia, India, Jepang).
Seluruh aktifitas persiapan ICYS dilakukan dibawah naungan Yayasan TOFI yang diketuai oleh Prof Yohanes Surya, PhD, yang juga adalah wakil ICYS di Indonesia.
Kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini juga telah dirintis dan akan sepenuhnya aktif untuk persiapan Tim Indonesia ke ICYS ke-15 pada 2008.
Lomba tersebut diadakan dengan membawa misi mendekatkan sains pada generasi muda serta menggali potensi peneliti muda yang kelak dapat berperan dalam penemuan dan pengembangan sains, demi kemajuan teknologi dan pembangunan bangsa di kemudian hari. (*)
Copyright © ANTARA 2007